Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times Xplore/Tim Galaxy_SMAN 2 LUBUK BASUNG
IDN Times Xplore/Tim Galaxy_SMAN 2 LUBUK BASUNG

Halo semuanya! 👋

Dengan penuh semangat, kami persembahkan Mading Digital Team Galaxy dari SMA Negeri 2 Lubuk Basung. Sebuah ruang kreatif yang kami ciptakan untuk menyalurkan ide, imajinasi, dan inovasi siswa dalam bentuk karya yang penuh warna.

Mading ini bukan hanya sekadar kumpulan tulisan atau gambar, tetapi juga cerminan dari semangat, kepedulian, serta mimpi generasi muda untuk terus berkembang dan memberi dampak positif bagi lingkungan sekitar.

Melalui tema yang kami usung, kami berharap mading ini mampu menjadi sumber inspirasi, hiburan, sekaligus motivasi bagi siapa pun yang membacanya. Setiap kata, goresan, dan visual di dalamnya adalah wujud nyata bahwa kreativitas tidak memiliki batas, dan setiap anak muda memiliki galaksi ide yang bisa bersinar terang. ✨

Selamat menikmati karya kami. Mari bersama-sama menjelajahi isi mading ini, karena di dalamnya ada banyak cerita, pengetahuan, dan pesan yang siap untuk kamu temukan. 💫

TIM PEMBUAT REDAKSI

  • Guru Pendamping: Ulfi Waddani Yuni

  • Anggota Tim: Diva Briliana Wede (Ketua Tim, Penulis Artikel Kesimpulan Esai), M. Akhtar Farras (Penulis Artikel Latar Belakang Esai), Mandalika Dyah Gayatri (Desainer Visual, Penulis Infografis Pertamina dan Eco-Enzyme), Aura Fitri (Desainer Visual, Penulis Infografis Eco-Brick), Navla Syakira Delvano (Foto dan Videografer, Desainer Visual)

Karya ini dibuat untuk keperluan kompetisi Mading Digital IDN Times Xplore 2025. Mading ini ditampilkan apa adanya tanpa proses penyuntingan dari redaksi IDN Times.

Esai - Latar Belakang

IDN Times Xplore/Tim Galaxy_SMAN 2 LUBUK BASUNG

Dari Tumpukan Sampah Menjadi Tumpukan Rupiah: Ecobrick Penyelamat Lingkungan dan Dompet Manusia

In this economy, di mana harga-harga terus meroket dan dompet rasanya cepat kosong. Pernahkah kita membayangkan kalau tumpukan sampah plastik di rumah bisa jadi penyelamat lingkungan dan finansial sekaligus? Yuk, kita bahas

Yuk! Kenali masalah utama: Sampah

Sampah telah lama menjadi isu bagi keberlajutan lingkungan dan kualitas hidup manusia. Tumpukan sampah yang menggunung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) bukan hanya merusak pandangan estetika manusia, tetapi juga menyumbang gas pada pemanasan global dan pencemaran lingkungan. Salah satu sampah yang sering kita lihat adalah sampah plastik. Indonesia merupakan penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah China, dengan estimasi 187,2 ton sampah di perairan (Jambeck et al., 2015; Nufus & Zuriat, 2020). Dengan sampah yang sebanyak itu yang merusak lingkungan, kita bisa mengolah sampah plastik menjadi sesuatu yang bermanfaat. Tidak hanya bermanfaat, tetapi menguntungkan bagi ekonomi dan bumi kita.

Ada hero tak terduga: Ecobrick!!

Ecobrick menawarkan solusi ganda yaitu penyelamat lingkungan sekaligus peluang ekonomi yang menjanjikan, mengubah tumpukan sampah menjadi tumpukan rupiah. Ecobrick adalah botol plastik yang diisi padat dengan sampah plastik bersih dan kering hingga mencapai kepadatan tertentu. Proses pembuatannya sangat mudah dan bisa dilakukan siapa saja, dimulai dari rumah tangga. Sampah plastik yang tadinya akan berakhir di TPA, kini bisa dimanfaatkan kembali. Keuntungan pembuatan ecobrick meliputi pengelolaan limbah yang lebih efektif, pengurangan jumlah sampah plastik, serta penyediaan bahan bangunan atau furnitur yang lebih murah dan tahan lama (Asral, R. et al, 2024). Dengan memadatkan sampah-sampah ini ke dalam botol, kita secara efektif "mengunci" plastik dari lingkungan, mencegahnya terurai menjadi mikroplastik berbahaya atau mencemari ekosistem. Ini adalah langkah konkret dalam mengurangi volume sampah di TPA dan meminimalkan dampak negatif terhadap alam.

Bukan cuma ramah lingkungan, tapi juga ramah dompet? Plot twist lagi!

Tahukah kamu, Ecobrick yang telah jadi dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan alternatif. Dengan kekuatan dan kepadatan yang dimilikinya, ecobrick bisa disusun menjadi pondasi yang kokoh untuk membangun berbagai struktur, mulai dari kursi, meja, dinding pembatas, bahkan hingga bangunan berskala lebih besar. Proyek-proyek konstruksi menggunakan ecobrick dapat secara signifikan mengurangi biaya pembelian bahan bangunan konvensional, yang seringkali mahal dan tidak ramah lingkungan.

Dari ecobrick, literally bisa jadi cuan!

Lebih jauh lagi, ecobrick membuka peluang nyata untuk menciptakan produk-produk bernilai jual. Dari tumpukan sampah plastik yang dipadatkan, masyarakat kini bisa berkreasi menghasilkan berbagai barang fungsional dan estetis yang mendatangkan penghasilan. Bayangkan, kursi-kursi kokoh, meja yang unik, pot tanaman artistik, hingga dekorasi ruangan yang sustainable, semua bisa terwujud dari ecobrick. Komunitas atau individu dapat mengolah ecobrick menjadi produk siap jual, menawarkan solusi furnitur atau dekorasi yang ramah lingkungan dengan harga bersaing. Ini bukan hanya mengubah sampah menjadi produk, melainkan juga menciptakan aliran pendapatan baru, memberdayakan masyarakat melalui keterampilan baru, dan menumbuhkan semangat kewirausahaan dari limbah yang tadinya tak bernilai. Dari limbah rumah tangga, kini tercipta aset yang bisa dijual dan memberikan keuntungan nyata.

Ecobrick Bukan Tanpa Tantangan, Tapi Jangan Khawatir. Edukasi Adalah Kunci Emasnya!

Meski ecobrick terdengar seperti pahlawan super, kita harus akui, ada rintangannya. Tantangan terbesar? Itu ada di benak kita sendiri, di cara kita memandang sampah.. Kebanyakan dari kita masih menganggap sampah hanya tumpukan kotor yang tak berguna. Nah, di sinilah edukasi yang harus bergerak maju! Kita bukan cuma perlu tahu bagaimana mengisi botol dengan rapi, tapi juga mengapa ini penting untuk masa depan planet kita, dan yang paling seru, bagaimana ini bisa menebalkan dompet kita sendiri. Bayangkan, dari sampah yang tadinya kita buang begitu saja, bisa jadi uang jajan tambahan atau bahkan modal usaha! Tentu, pemerintah dan berbagai pihak juga perlu ikut berkomunikasi mendukung ekosistem ini, dari tempat kumpul ecobrick sampai pasar yang siap menampung kreasi kita. Seperti yang selalu digaris bawahi oleh para ahli di World Bank (2021) dalam laporan mereka tentang manajemen limbah berkelanjutan di negara berkembang, keberhasilan inovasi seperti ecobrick ini benar-benar ditentukan oleh dua hal utama: seberapa kuat edukasi publiknya dan seberapa kokoh infrastruktur pendukungnya. Jadi, edukasi bukan cuma soal ilmu, tapi juga soal memicu semangat gotong royong dan kewirausahaan. Intinya, mari kita belajar bersama, karena dari sebotol plastik yang kita olah, ada harapan untuk lingkungan yang lebih hijau dan dompet yang lebih ceria!

Esai - Kesimpulan

IDN Times Xplore/Tim Galaxy_SMAN 2 LUBUK BASUNG

Ecobrick bukan hanya solusi kreatif dan ramah lingkungan dalam mengatasi permasalahan sampah plastik, tetapi juga peluang nyata untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Dengan mengubah sampah menjadi bahan bangunan dan produk bernilai jual, ecobrick membuktikan bahwa keberlanjutan dan ekonomi dapat berjalan beriringan. Kunci keberhasilan terletak pada edukasi publik dan dukungan infrastruktur agar lebih banyak orang sadar, tergerak, dan terlibat. Dari satu botol plastik, kita bisa menciptakan perubahan nyata-bagi bumi, dompet, dan masa depan bersama.

DAFTAR PUSTAKA

Asral, A, Ramadhan, R, Perdana, WA, &... 2024, 'PEMBUATAN ECOBRICK SEBAGAI BARANG TEPAT GUNA DAN UPAYA MENGURANGI SAMPAH', Jurnal Pengabdian.... bajangjournal.com, https://www.bajangjournal.com/index.php/JPM/article/view/8651

Jambeck, J.R. et al. (2015) 'Plastic waste inputs from land into the ocean'. Science, 347(6223), pp. 768-771. Doi:10.1126/science.1260352.

Nufus, H. And Zuriat, M. (2020) 'Sampah Plastik di Indonesia: Analisis Dampak dan Solusi. Jurnal Ilmu Lingkungan, 18(2), pp. 1-10. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jik/article/view/28096

World Bank (2021) Solid Waste Management in Developing Countries: An Overview. Washington, D.C.: World Bank. https://www.worldbank.org/en/topic/urban-development/brief/solid-waste-management-and-climate-change

Infografik

IDN Times Xplore/Tim Galaxy_SMAN 2 LUBUK BASUNG

SIHIR SAMPAH DENGAN ECO-ENZYME

Pernah kepikiran nggak sih kalau sampah yang kita buang tiap hari sebenarnya bisa jadi sesuatu yang bermanfaat? Lewat eco enzyme, kita bisa ubah sisa buah dan sayur jadi cairan ajaib yang multifungsi. Mulai dari jadi pembersih rumah, pupuk, sampai bisa bantu jaga lingkungan tetap sehat. Jadi, daripada numpuk sampah 31,9 juta ton kayak data nasional, yuk kita mulai langkah kecil dari rumah. Sisa makanan bukan buat dibuang, tapi bisa jadi solusi keren buat bumi kita!

Rubrik Diskusi - Infografik Pertamina

IDN Times Xplore/Tim Galaxy_SMAN 2 LUBUK BASUNG

ENERGIZING SUSTAINABLE FUTURE BY PERTAMINA

Energi terbarukan itu bukan cuma soal listrik atau tenaga surya, tapi tentang masa depan kita. Pertamina udah nunjukin kalau mereka serius banget ngejalanin sustainability dengan hasil yang melebihi target, bahkan sampai 110%! Bayangin aja, 1,7 juta metrik ton CO2 berhasil ditekan. Buat kita anak muda, ini bukti nyata kalau energi bersih itu bukan mimpi, tapi bisa jadi kenyataan. Dengan energi ramah lingkungan, polusi berkurang, bumi aman, dan peluang kerja baru terbuka. Yuk, dukung energi masa depan yang bikin hidup makin hijau dan berkelanjutan!

Foto Bercerita - Eco Brick

IDN Times Xplore/Tim Galaxy_SMAN 2 LUBUK BASUNG

FOTO BERCERITA - ECOBRICK

Buat kami, ecobrick bukan sekadar botol berisi plastik. Setiap potongan plastik yang dimasukin ke dalam botol itu punya makna: langkah kecil buat nyelametin bumi. Dengan hati yang tulus, kita bareng-bareng bikin ecobrick, bukan cuma ngurangin sampah tapi juga nanam harapan untuk masa depan yang lebih baik. Kita sadar, sebagai pelajar kita juga agen perubahan. Menjaga lingkungan bukan cuma tugas orang lain, tapi tanggung jawab kita semua. Karena dari hal sederhana inilah, kita bisa jadi pahlawan kecil untuk bumi tercinta.

Foto Bercerita - Eco Warrior (Behind The Scene: Tim Galaxy)

IDN Times Xplore/Tim Galaxy_SMAN 2 LUBUK BASUNG

FOTO BERCERITA - ECO WARRIOR (BEHIND THE SCENE: TIM GALAXY)

Di balik layar mading digital ini, ada cerita kebersamaan dari Tim Galaxy. Mulai dari brainstorming ide di perpustakaan sampai duduk bareng di lab komputer buat ngatur desain, pilih gambar, dan nyusun detail. Kita semua punya peran masing-masing, ada yang nulis, ada yang kasih masukan, sampai ada yang nyatet biar nggak ada ide yang kelewat. Walaupun sibuk dengan kegiatan lain, semangat Eco-Warrior tetap jalan. Karena buat kami, peduli sama lingkungan itu bisa diwujudkan lewat karya kecil yang sederhana tapi penuh arti.

Pada akhirnya, dari berbagai ide yang sudah kami tuangkan dalam mading digital ini, kami sadar bahwa menjaga bumi bukanlah tugas satu orang saja, tapi tanggung jawab bersama. Eco enzyme mengajarkan kita bahwa sampah bukan selalu akhir, tapi bisa jadi awal dari sesuatu yang bermanfaat. Energi terbarukan membuka mata kita bahwa masa depan yang lebih bersih dan sehat itu nyata, asalkan kita mau peduli dan mendukung perubahan. Ecobrick memberi bukti kalau langkah kecil seperti mengisi botol dengan plastik bisa punya arti besar untuk mengurangi krisis sampah dunia. Semua hal itu mungkin terlihat sederhana, tapi justru dari hal-hal sederhana lah perubahan itu bisa lahir.

Sebagai pelajar, kami percaya bahwa generasi muda punya peran besar dalam mewujudkan bumi yang lebih baik. Melalui mading digital ini, kami bukan hanya ingin berbagi pengetahuan, tapi juga mengajak teman-teman untuk berani bertindak. Kita mungkin masih di bangku sekolah, tapi kepedulian kita hari ini akan menentukan seperti apa wajah bumi di masa depan. Jadi, mari kita sama-sama jadi agen perubahan, menjaga lingkungan dengan cara yang kita bisa, sekecil apapun itu. Karena kalau bukan kita yang mulai, lalu siapa lagi? Dan kalau bukan sekarang, mau tunggu kapan lagi? Masa depan bumi ada di tangan kita, dan sekarang waktunya kita bergerak.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks

Editorial Team