Hai Hai Haloo, Sobat Bumi!
Apakabar, guyss? salam! kami dari tim DASIWA siap mengajak kalian semua buat #SaveOurPlanet bareng!
Di mading kali ini, kita bakal kupas tuntas gimana sampah yang dianggap remeh bisa jadi harta karun lewat teknologi keren dan kreativitas anak muda . jadi, siap-siap buat terinspirasi dan ikut gerak, ya! Let’s goooooooo!!
Berikut Anggota tim kami:
Enggar Kaniz Azzahra, Ketua tim, penggerak program & ide kreatif
Zaima Arifa, penulis essay dan riset materi lingkungan
Aizwa Archita Delicia, Desainer grafis dan Ilustrator mading
Mutia Azzakiyatus Shalihah, Pengelola media sosial dan dokumentasi
Kami mendapat pembimbing yang sangat mendukung yaitu:
Ustadzah Nida Ghaida S.Pd
Karya ini dibuat untuk keperluan Kompetisi Mading Digital IDN Times Xplore 2025. Mading ini ditampilkan apa adanya tanpa proses penyuntingan dari redaksi IDN Times.
Banyak orang sering menganggap sampah sebagai beban yang tak bernilai dan hanya membawa pada dampak negatif.
Persepsi tersebut memang tidak sepenuhnya salah. Dan kini, hanya pemuda yang memiliki banyak inovasi dan kreatifitas sajalah yang mampu mengubah persepsi tersebut.
Nyatanya, sampah yang teranggap rendah masih memiliki nilai jika diolah dengan benar. Banyak pemanfaatan pada sampah yang dapat digunakan atau bahkan bisa dijadikan barang bernilai. Jika sampah tidak kita olah ataupun tidak kita manfaatkan dengan baik, maka akan memberikan dampak yang sangat rugi bagi kita sendiri juga bumi.
Jika kita biarkan sampah, tumpukan sampah akan terkumpul di satu tempat. Hal tersebut menyebabkan kawasan sekitarnya akan menjadi tempat yang kurang sedap dipandang mata dan mengurangi penduduk pada kawasan tersebut.
Selain itu juga, sampah-sampah tersebut menimbulkan dampak dunia. Yaitu, pencemaran lingkungan. Baik tanah, air maupun udara, akan menurunkan kualitasnya.
Terlebih lagi hal tersebut juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang terjadi akibat kuman dan polusi, serta meningkatnya pemanasan global.
Tumpukan sampah yang didominasi oleh sampah organik akan menghasilkan gas metana yang memberikan potensi pemanasan global yang lebih tinggi daripada gas CO (carbon monoksida). Selain itu masih ada banyak lagi dampak yang merugikan kita.
Maka dari itu, pentingnya pemuda untuk bertindak sekarang menyelamatkan bumi kita karena pemuda memiliki semangat, kreativitas dan inovasi yang luar biasa yang sangat
berpeluang untuk melakukan perubahan. Wadah untuk pemuda menampung aspirasi ini adalah mengolah sampah. Mengelola sampah memiliki banyak manfaatnya dan menimbulkan berlimpah perubahan pada dunia ini.
Manfaat mengelola sampah diantaranya adalah tercipta sumber daya alamyang lestari, meminimalisir emisi gas rumah kaca dan pencemaran lingkungan, dan terciptanya lapangan kerja dan ekonomi.
Di generasi muda saat ini memiliki potensi besar untuk melakukan aksi lebih. Karena mereka lebih terbuka terhadap teknologi, mereka dapat melakukan aksi dengan membangun inovasi pada teknologi yang mendukung konservasi dan pelestarian lingkungan.
Sekarang sudah ada beberapa jenis teknologi dari pengolahan sampah. Contohnya
Waste to Energy. Waste to Energy adalah proses teknologi yang mengubah sampah
menjadi bentuk energi seperti energi listrik, panas ataupun bahan bakar.
Tidak hanya itu. Masih ada pula manfaat lainnya. Sampah juga bisa dijadikan bernilai
dari segi ekonomis. Seperti pada sampah organik yaitu dengan metode ecoprinting. Hal
inilah yang dilakukan oleh siswi-siswi SMAIT Darul Qur’an dalam memanfaatkan limbah
organik. OSIS di sekolah tersebut menyadari, bahwa sampah organik dapat
dimanfaatkan dan memiliki nilai jual. Harga kain hasil ecoprinting, per meter dapat
mencapai Rp160.000 hingga Rb350.000 atau lebih.
Pemanfaatan ini juga telah dilakukan di berbagai daerah. Salah satunya adalah
Kabupaten Banyumas yang dinilai negara ASEAN sebagai contoh inovasi pengelolaan
sampah melalui pemanfaatan sampah menjadi produk bernilai ekonomi dengan
melibatkan masyarakat. Mereka melakukan inovasi seperti bank sampah, TPS3R, budi
daya manggot, pengomposan dan Produksi RDF.