Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
SMA Santo Kristoforus II Mading Digital
SMA Santo Kristoforus II Mading Digital

_"Whoever wants to reach a distant goal"_ ("Siapa pun yang ingin mencapai tujuan yang jauh, harus mengambil langkah-langkah kecil.")

- Saul Bellow

Di tengah laju globalisasi yang makin tak terbendung, kerusakan lingkungan bukan lagi sekadar statistik, tapi kenyataan yang kita rasakan setiap hari. Dari udara yang kian tercemar hingga gunungan sampah yang terus bertambah, Indonesia sebagai paru-paru dunia kini sedang sesak napas. Berangkat dari keresahan itu, kami, Teslas Reveries dari SMA Santo Kristoforus II, menghadirkan mading digital bertema aksi hijau; melalui Langkah kecil untuk dampak yang lebih besar. Mulai dari 3R, penghijauan, hingga edukasi sesama, kami ingin membuktikan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil, dari ruang kelas, dan dari kesadaran yang tumbuh dalam diri kita sebagai generasi muda Indonesia.

Kami yang berkarya, Tim Teslas Reverie:

Guru pendamping: Ibu Indah Manulang

Penulis: Grace Kelly Jonas The, Julia Angelina Sutedjo

Desainer visual: Clarissa Aliwarga, Yolanda Gracia Wong, Keira Ainsley Natale

Fotografer dan Videografer: Jacqueline Liean Halim Clarissa Aliwarga

Karya ini dibuat untuk keperluan kompetisi Mading Digital IDN Times Xplore 2025. Mading ini ditampilkan apa adanya tanpa proses penyuntingan dari redaksi IDN Times.

ESAI : Latar Belakang

Latar Belakang Esai

Semakin pesatnya globalisasi, semakin besar pula masalah lingkungan yang muncul tak terkendali per tahunnya. Kerusakan yang meliputi udara, air, dan tanah ini telah menjadi momok seluruh dunia, tidak terkecuali bagi Indonesia. Berdasarkan tirto.id Indonesia berada pada peringkat ke-5 penghasil sampah plastik terbanyak di dunia, dan berdasarkan kompas.com Indonesia menepatkan peringkat ke-15 sebagai negara yang paling berpolusi di dunia. Sebagai generasi terdepan yang lahir dan tumbuh di negara ini, melihat angka-angka tersebut sudah membuat kita terheran-heran, “Betapa rusaknya negara yang di juluk-juluki sebagai paru-paru dunia ini.” Indonesia yang dulu dijuluki sebagai paru paru dunia karena alam dan lingkungannya yang terjaga sekarang mulai rusak dipenuhi oleh sampah-sampah yang menggunung.

Menurut SIPSN, sampah yang telah tertimbun di Indonesia di seluruh 322 kabupaten/ kota telah mencapai 35,195,170.24 ton per tahunnya. Tingkat sampah yang begitu memuncak untuk negara yang begitu indah, hanya karena oknum-oknum yang kurang berpendidikan dan kurang peduli. Angka yang begitu besar ini sungguh sangat mencemaskan. Apa yang akan terjadi jika angka ini akan terus meningkat per tahunnya? Mungkin 10 tahun kedepan negara ini telah menjadi lautan sampah, tak pantas lagi untuk di tinggali. Oleh sebab itu kita sebagai generasi muda negara ini harus dapat memulai langkah awal untuk mencegah hal tersebut agar tidak terjadi. Namun, dimana lagi tempat yang paling tepat untuk memulai langkah awal sebagai generasi muda Indonesia jika bukan dari lingkungan sekitar kita sendiri? Salah satu contohnya adalah sekolah, tempat dimana kita dapat bertukar pikiran dan berkolaborasi untuk menaklukkan suatu masalah.

Perlu diketahui, bahwa satu kantong hitam untuk menampung sampah di sekolah dapat mencapai 4 ton, bayangkan 5 kantong sampah hitam per harinya, sehari saja sekolah dapat mengumpulkan 20 ton sampah. Dalam setahun sampah tersebut dapat mencapai 7,300 ton jika tidak diolah dengan baik. Jika setiap sekolah menghasilkan rata-rata 7,300 ton sampah per tahunnya, maka artinya sekolah-sekolah di seluruh penjuru Indonesia juga berkontribusi secara besar dengan penimbunan sampah yang ada saat ini. Lalu, bagaimana caranya kita sebagai generasi muda dapat membantu mengurangi sampah sampah yang ada, terutama di lingkungan sekolah? Hal seperti itulah yang seringkali ditanyakan, padahal banyak sekali hal yang dapat kita lakukan untuk membantu negeri kita.

Berikut ini beberapa tindakan kecil yang membawa impact besar jika dapat dilakukan oleh semua warga sekolah:

Buanglah sampah pada tempatnya!

Hal ini telah diajarkan sejak kita masih SD, bahkan TK. Namun, sayangnya hal ini seringkali dipandang sebelah mata dan disepelekan karena terlalu malas untuk mencari tempat sampah atau karena alasan-alasan sepele lainnya. Oleh karena itu, marilah generasi muda, janganlah kita bermalas-malasan dan mulai rajin untuk membuang sampah pada tempatnya.

Lakukan 3R (Reduce, Reuse dan Recycle)!

Mulailah melakukan 3R mulai dari sekarang! Daripada menggunakan kantong plastik atau gelas plastik untuk membeli minuman di kantin, kita dapat menggantinya dengan cara membawa botol kita sendiri untuk mengurangi adanya limbah plastik. Selain itu, kita juga dapat mendaur ulang barang-barang bekas yang ada di lingkungan sekolah! Contohnya mendaur ulang kaleng bekas menjadi pot bunga yang dapat kita gunakan sebagai hiasan kelas.

Hijaukan bumi; lestarikan tanaman!

Ayo mulai lestarikan tanaman-tanaman di sekolah! Bukan hanya sekedar tanaman hias, namun tanaman-tanaman di sekeliling sekolahmu juga dapat menjadi cara untuk mengurangi CO2 yang mempolusi udara. Tidak perlu memberi ulang pupuk atau menggali tanah untuk menanam, kita juga dapat membantu lingkungan dengan cara menyiramkan air secara bergilir agar tanaman di sekeliling sekolah dapat tumbuh dengan subur.

Hemat air dan listrik!

Matikanlah lampu dan air jika tidak digunakan. Dengan cara menghemat air dan listrik kita dapat berkontribusi untuk mengurangi adanya pencemaran lingkungan yang dapat terjadi akibat penggunaan air berlebih dan pemanasan global yang dapat terjadi karena penggunaan listrik yang berlebih.

Kurangi penggunaan transportasi kurang ramah lingkungan!

Kurangilah penggunaan transportasi yang tidak dibutuhkan! Jika rumah dekat dengan sekolah, dianjurkan untuk berangkat sekolah dengan berjalan kaki atau naik sepeda. Bukan hanya tubuh kita yang menjadi lebih fit namun juga lingkungan di sekitar yang akan menjadi lebih ramah lingkungan karena adanya pengurangan emisi yang berasal dari gas yang dihasilkan kendaraan seperti motor atau mobil.

Mengedukasi Go green kepada generasi generasi selanjutnya!

Terakhir, kita dapat mengedukasi teman-teman kita tentang pentingnya menjaga lingkungan sekitar kita! Kita dapat melakukan pengedukasian dengan cara berkampanye ke kelas-kelas yang ada di sekolah kita atau, membuka ruang diskusi untuk bertukar pikiran dan berkolaborasi untuk melakukan aktivitas yang dapat menguntungkan lingkungan dan kenyamanan bersama.

ESAI : Kesimpulan

SMA Santo Kristoforus II Mading Digital

Langkah-langkah kecil yang kita lakukan sekarang ini dapat menjadi awal dari perubahan besar bagi masa depan lingkungan Indonesia. Sekolah bukanlah hanya sekedar tempat belajar, namun juga ladang aksi nyata untuk kita para generasi muda untuk menjaga bumi tetap lestari. Dengan membuang sampah pada tempatnya, menerapkan prinsip 3R, menghijaukan lingkungan, hingga mengedukasi teman-teman tentang gaya hidup ramah lingkungan, kita sedang menanam benih perubahan untuk masa depan yang lebih baik lagi. Jangan berikan ruang untuk angka-angka besar tersebut untuk terus membesar. Mari kita buktikan bahwa generasi muda Indonesia bukan hanya peduli, tapi juga mampu menjadi garda terdepan dalam menyelamatkan negeri ini dari ancaman sampah dan polusi. Karena masa depan yang bersih dan sehat dimulai dari kita, dari ruang kelas, dari halaman sekolah, dan dari kesadaran yang tumbuh hari demi hari di dalam diri kita. Seperti yang dikatakan oleh Robert Duvall, “It’s no big thing, but you make big things from little things sometimes.” (“Ini bukan hal yang besar, tetapi terkadang anda membuat hal-hal besar dari hal-hal kecil.”).

INFOGRAFIS

SMA Santo Kristoforus II Mading Digital

Dalam era globalisasi, kita harus memanfaatkan teknologi dan pendidikan yang sudah maju. Oleh karena itu, kita sebagai anak muda harus pintar menggunakan teknologi sebagai alat melestarikan alam dan sumber daya.

RUBRIK DISKUSI

SMA Santo Kristoforus II Mading Digital

- FOTO BERCERITA -

SMA Santo Kristoforus II Mading Digital
SMA Santo Kristoforus II Mading Digital
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team