Pada tahun 2010, Tanoto menyelenggarakan sebuah program bernama "Pelita Pendidikan". Setelah 7 tahun lamanya berjalan, program ini telah bekerjasama dengan 150 sekolah yang ada di Riau, Jambi, dan Sumatera Utara.
Kemudian, pada 2018 lahirlah program PINTAR yang bertujuan untuk memperkuat kualitas program pendidikan tersebut. Terdapat beberapa perbedaan antara kedua program tersebut. Di antaranya adalah tipe sekolah yang disasar, perjanjian kerjasama dengan pemerintah yang melibatkan MOU, sampai fokus acara pelatihan yang juga melibatkan calon guru.
Dalam program PINTAR terdapat metode unik yang disebut sebagai "MIKiR (Experiencing, Interacting, Communicating and Reflecting)". Ari menjelaskannya sebagai berikut, "Metode ini tetap dilakukan walau anak-anak di rumah. Misalnya nih, ada tugas penelitian. Mungkin dulu penelitiannya di lab sekolah, tapi mereka juga bisa lakukan di lingkungan rumahnya sendiri".
Sampai saat ini terhitung sudah ada 20 kabupaten yang bekerja sama dengan Tanoto Foundation. Dan, di setiap kabupaten tersebut telah ada 24 sekolah yang dijadikan sebagai model.
"Nantinya, pemerintah yang akan menyebarkan metode pelatihannya. Walau cuma ada sekitar 448 sekolah model, tapi sekarang sudah ada 1.623 sekolah yang menerapkan program ini," tuturnya.
Selain itu, untuk bisa beradaptasi lebih cepat dengan kondisi pandemik Covid-19, Tanoto Foundation juga mengadakan pelatihan teknis dan non-teknis kepada guru.
"Kita bantu guru-guru belajar editing video dan menulis dengan bagus. Lalu, pada 24-25 November lalu kita adakan acara sharing dengan beberapa tokoh," ucap Ari sambil tersenyum.