Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Dok. Pribadi

Freelance writers atau penulis lepas kini menjadi profesi yang digandrungi. Sebab saat ini, ada banyak media online yang membuka kesempatan bagi para penulis untuk berkarya. Hal penting lainnya, mereka berani memberi royalti pada tulisan yang diterbitkan, salah satunya IDN Times Community.

Selain itu, penulis lepas juga merupakan profesi yang flexible. Menjadi penulis lepas tidak memerlukan background pendidikan yang spesifik, batasan usia, dan waktu yang terikat. Siapa pun kamu dan di mana pun kamu berada, tulisan-tulisanmu bisa diterbitkan dan dibaca jutaan orang.

Seiring perkembangan zaman, media sosial kini telah menjelma menjadi salah satu sumber utama penulisan artikel. Hal ini tentunya memudahkan para penulis lepas untuk menghasilkan karya-karya yang up to date dan tren. Tak heran bila belakangan ini, penulis berbondong-bondong  mengangkat konten viral menjadi tulisan.

Menjawab fenomena ini, IDN Times melalui Indonesia Writers Festival 2020 menghadirkan sebuah sesi yang dinamai “Social Media Conversation to Online Articles”. Tiga narasumber dari media online populer hadir untuk berbagi tips menulis artikel yang bersumber dari fenomena viral. Mereka adalah Nabila Inaya (Editor in Chief Keepo.me), Hairum Fellayati (Editor Hipwee), dan Bimo Aprilianto (Creative Writer IDN Times). Penasaran apa saja tips dan trik penting yang dibagi oleh tiga narsumber ini? Yuk, kita baca selengkapnya.  

1. Media sosial menjadi tolok ukur penulisan

Dok. Pribadi

Menurut Nabila, saat ini media sosial memiliki pengaruh yang sangat besar dalam penulisan berita. Tidak bisa dimungkiri, media sosial telah menjadi tolak ukur untuk sebuah topik yang muncul di media online. Setiap hari, editorial akan duduk bersama untuk membahas mengenai topik yang sedang hangat dibicarakan oleh warganet, baik itu di Twitter, Instagram, YouTube hingga Facebook.

Bimo menambahkan, media sosial menjadi sumber utama dalam penulisan artikel hiburan seperti humor, foto lucu hingga kisah inspiratif. Berdasarkan pengalamannya sendiri, ia selalu mencari ide penulisan berdasarkan trending topic media sosial.

Setali tiga uang dengan Nabil dan Bimo, Hairum membenarkan kalau dulu sebuah fenomena akan menjadi viral setelah diangkat oleh media masa, maka kini mengalami sedikit perubahan. Seiring tingginya penggunaan media sosial, perbincangan viral lah yang akan diangkat ke menjadi berita. Kalau dulu tugas media adalah mem-viralkan sesuatu, kini justru ikut menyiarkan berita-berita viral.

2. Editorial menyukai artikel yang lebih dulu viral

Editorial Team

Tonton lebih seru di