Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
seniorsmatter.com

Ketika melihat ke sekeliling kita, tanpa memihak dan menutup mata, tentu gak sedikit orang-orang dewasa yang belum bisa membaca, menulis, dan menghitung yang bisa kita temui. Dalam istilah lainnya, orang seperti ini disebut juga dengan buta aksara atau buta huruf. Lalu, haruskah kita membiarkan hal ini terus berlangsung hanya karena kita tidak merasa dirugikan?

Keberadaan orang-orang buta aksara di sekitar kita, mungkin gak akan membuat kita rugi, terutama kalau kita merasa mereka masih bisa kok memiliki penghasilan meski gak bisa baca tulis. Waduh, ini nih pola pikir yang harus kita ubah dari sekarang. Bayangkan, ketika mereka tidak bisa baca tulis seperti sekarang mereka masih bisa mencari nafkah, maka tentu akan banyak jalan rezeki lain yang akan terbuka ketika mereka sudah mengenal cara menulis dan membaca.

Tentu hidup mereka pun akan berubah, cara mereka memandang dunia juga akan berbeda. Usahamu untuk meluangkan waktu mengajari mereka, pasti akan jadi hal manis yang tidak akan mereka lupakan. Lalu, bagaimana sih pendidikan keaksaran itu? 

1. Menumpas para buta aksara di seluruh Indonesia

straitstimes.com

Pendidikan keaksaraan adalah salah satu program pemerintah untuk mengurangi buta aksara di Indonesia. Bukan tanpa alasan, keberadaan orang dewasa yang tidak bisa baca tulis menjadi bumerang tersendiri, tidak cuma bagi kemajuan negeri ini, tapi utamanya bagi diri mereka sendiri. Oleh karena itulah pendidikan keaksaraan ini penting untuk kita terapkan dan aplikasikan pada semua orang di sekitar kita. 

2. Untuk orang dewasa, mengajarkan aksara memerlukan treatment yang berbeda dibanding anak-anak

Editorial Team

Tonton lebih seru di