ilustrasi membaca buku (pexels.com/cottonbro)
Kalimat majemuk bertingkat merupakan kalimat majemuk yang terdiri atas dua klausa dan salah satu klausanya menjadi bagian dari klausa yang lain. Dengan kata lain, berkebalikan dengan kalimat majemuk setara, klausa dalam kalimat majemuk bertingkat memiliki kedudukan yang tidak sederajat.
Klausa yang menjadi bagian klausa lain itu biasanya berupa perluasan salah satu unsurkalimat dan disebut sebagai klausa subordinatif (anak kalimat), sedangkan klausa yang lainnya disebut klausa utama (induk kalimat).
Klausa subordinatif itu tidak dapat berdiri sendiri sebagai kalimat yang mandiri atau sebagai kalimat yang lepas, ia selalu bergantung pada kehadiran klausa utama. Oleh karena itu, tanda koma (,) harus digunakan dalam struktur kalimat majemuk bertingkat apabila klausa subordinatif mendahului klausa utama.
Beberapa konjungsi yang menandakan hubungan subordinatif meliputi supaya, agar, karena, sehingga, jika, apabila, asalkan, sejak, saat, ketika, andaikan, meskipun, walaupun, bahwa, daripada, dll. Di bawah ini ada beberapa contoh untuk melengkapi pemahamanmu mengenai kalimat majemuk bertingkat.
Contoh:
- Karena sakit cacar, Salsa tidak bisa menghadiri UTS Statistika Ekonomi I;
- Mayang tiba di restoran ketika perjamuan telah usai;
- Nabila berkata bahwa tetangganya akan pindah malam ini.