ilustrasi calung (sumber: bandung.go.id)
Dilansir buku Pendidikan Seni Budaya 2 SMP, adapun untuk jenis calung yang ada dan berkembang di tanah Sunda ini ada dua jenis, yaitu calung rantay dan calung jinjing.
1. Calung Rantay
Calung rantay atau yang sering disebut dengan calung renteng merupakan calung yang dimainkan dengan cara dipukul menggunakan dua buah alat pemukul. Calung rantay ini memiliki dudukan yang paten dan memiliki bentuk kurang lebih seperti xylophon atau kolintang dari Minahasa.
Alat musik rantay terdiri dari potongan bambu yang telah diikat dan disusun secara rapi dengan urutan bambu terkecil sampai yang paling besar. Kemudian tali pengikatnya direntangkan di dua batang bambu yang melengkung.
2. Calung Jinjing
Calung jinjing merupakan calung yang dimainkan dengan cara dipukul sembari dijinjing. Calung jinjing berasal dari bentuk dasar rantay yang dibagi jadi empat bagian bentuk waditra (alat) yang terpisah, yaitu kingking, jongrong, panepas, dan juga gonggong. Ke-4 buah alat musik tradisional ini dimainkan oleh 4 pemusik yang setiap dari mereka memegang fungsi yang berbeda.