Ilustrasi misa Kamis Putih (pexels.com/Photo by Felipe Balduino)
Peristiwa penting dalam Hari Kamis Putih adalah Mengenang Perjamuan Malam Terakhir Yesus dengan para murid-Nya. Pada malam itu, Yesus memimpin perjamuan dan membagikan roti dan anggur lambang tubuh dan darah-Nya kepada para murid-Nya.
Yesus mengatakan bahwa roti itu adalah tubuh-Nya yang dikurbankan untuk menebus dosa umat manusia, dan anggur adalah darah-Nya yang dicurahkan untuk pengampunan dosa. Selain itu, Yesus membasuh kaki pada Murid-Nya satu persatu.
Lalu mengapa Yesus membasuh kaki para murid? Dalam kutipan injil Yohanes dikatakan dengan tegas maksud dari peristiwa pembasuhan kaki para murid oleh Yesus ini.
…Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu? Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu; sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu. (Yohanes 13:12-15)
Kutipan injil di atas sesungguhnya Yesus ingin mengingatkan kembali tentang arti dan makna pelayanan serta cinta kasih kepada sesama. Peristiwa membasuh kaki murid-murid-Nya, sesungguhnya menunjukkan betapa pentingnya untuk merendahkan diri dan melayani sesama atas dasar kasih.
“Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi” (Yohanes 13: 34).