Data UNESCO menyatakan bahwa Indonesia menempati urutan kedua dari bawah di bidang literasi. Dari 1.000 orang, hanya 1 orang yang rajin membaca, artinya hanya 0,001 persen orang di Indonesia menyukai membaca. Fakta ini juga yang menggerakkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meresmikan inovasi street library untuk diterapkan di provinsinya pada 2018.
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dispusipda) Provinsi Jawa Barat mengubah nama street library agar lebih dikenal di Indonesia. Dispusipda Jabar meluncurkan Kotak Literasi Cerdas (KOLECER) yang sudah dimodifikasi sesuai budaya masyarakat Indonesia. Tak hanya KOLECER, mereka juga membuat sebuah aplikasi Maca Dina Digital Library (CANDIL).
Kedua program yang bertujuan untuk meningkatkan minat baca warga Jabar. Apa itu KOLECER dan CANDIL? Bagaimana perkembangan program tersebut saat ini?