Ada dua macam partisipasi politik, yakni partisipasi konvensional, seperti pemilu, dan satu lagi yang bersifat nonkonvensional, yakni melancarkan petisi dan aksi protes. Menariknya, partisipasi nonkonvensional itu sering dilihat dari dua kacamata berbeda. Mereka dianggap sebagai jalur alternatif, disruptif, tetapi tidak bisa disebut ilegal. Bahkan di negara demokrasi, protes adalah hak warga negara yang dilindungi undang-undang.
Dalam banyak kasus, protes atau demonstrasi juga punya dampak yang gak main-main. Banyak aksi protes yang berhasil mengubah konstelasi politik di sebuah negara seperti Revolusi Prancis 1789, Demo Pelajar Prancis 1968, Pemberontakan Gwangju 1980, Tiananmen Square 1989, Reformasi 1998, dan lain sebagainya.
Tak heran kalau protes pun jadi latar yang menawan untuk sebuah novel. Meski kisah dan tokohnya fiktif, latar belakang politik dan aksi protesnya nyata. Bisa jadi jalan untuk belajar sejarah, berikut ini novel tentang perlawanan rakyat sipil yang bikin kamu tergugah!