Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
heyuguys.com

"Kamu harus kuliah di jurusan teknik arsitektur, biar bisa dapet kerja di bank!"

Kata-kata tersebut sepertinya mengubah mindset orang tentang dunia pendidikan. Ada orang yang terpaksa mengambil jurusan yang tidak ia inginkan karena memikirkan pekerjaan. Bahkan begitu pentingnya hal tersebut sampai-sampai kita harus mencari pekerjaan yang sesuai dengan jurusan kuliah kita. Tidak peduli kita menyukainya atau tidak.

Aku sebagai mahasiswa, hanya mampu menghela napas saat mengetahui seberapa banyak generasiku didoktrin kata-kata yang sebenarnya hanya stereotipe sosial.

Aku bukan menyalahkan orang-orang yang pekerjaannya sesuai dengan jurusan kuliahnya. Hal tersebut sama sekali tidak salah. Namun aku sangat menyayangkan bagaimana banyaknya orang memilih untuk mengikuti jalur yang "sesuai" dibandingkan jalur yang memang kita inginkan. Sehingga memenjarakan kebebasan kita hanya untuk sekadar "kesesuaian".

Aku sendiri yakin bahwa pekerjaan bukalah hal yang harus disebut "rodi", melainkan pekerjaan adalah sesuatu yang harus kita nikmati saat berada di sana walaupun melelahkan. Aku juga yakin, kesuksesan selalu ditentukan dengan usaha yang keras di jalan yang kita pilih. Selama kita menjalankannya dengan usaha yang keras, tentu kesuksesan akan tetap tercapai walaupun aku bekerja di bidang yang jauh berbeda dari jurusanku. Semua tergantung usaha dan keikhlasan.

"Kalau kamu mau jadi musisi kenapa gak ngambil jurusan musik?"

Pertanyaan inipun muncul saat aku membicarakan masalah pekerjaan yang jauh dari jurusan kuliah. Bukankah ini yang justru membatasi minat belajar seseorang?

Editorial Team

EditorHumaira

Tonton lebih seru di