ilustrasi membaca katalog (pexels.com/cottonbro)
Merujuk pada buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, konjungsi kronologis terbagi ke dalam tiga jenis, antara lain konjungsi koordinatif, konjungsi subordinatif, serta konjungsi antarkalimat. Nah, simak penjelasan ketiga konjungsi kronologis tersebut di bawah ini!
1. Konjungsi koordinatif
Pertama, ada konjungsi koordinatif yang menghubungkan dua unsur klausa yang masing-masing masuk ke dalam struktur konstituen kalimat. Di mana, konjungsi koordinatif akan mengkorelasikan dua unsur kata yang statusnya sama.
Hubungan koordinatif dalam konteks konjungsi ini diketahui memiliki satu klausa dari dua klausa atau lebih yang merupakan kalimat majemuk. Nah biasanya, konjungsi koordinatif ini diawali dengan kata-kata seperti, dan, atau, dan tetapi.
2. Konjungsi Subordinatif
Kedua, ada konjungsi subordinatif yang menghubungkan dua klausa yang kedudukannya tidak setara atau sama secara status. Oleh karena itu, satu klausa memiliki kedudukan yang lebih tinggi dan satu klausa yang lain lebih rendah.
Letak dari konjungsi subordinatif bisa diimplementasikan untuk menunjukkan induk pada klausa kalimat dan anak kalimat dalam klausa yang saling berkesinambungan. Ciri khas dari konjungsi subordinatif, yakni hanya menggabungkan klausa pada kalimat.
3. Konjungsi Antarkalimat
Terakhir, ada konjungsi antarkalimat yang digunakan untuk menggabungkan kalimat satu dengan kalimat lainnya. Ciri khas konjungsi antarkalimat bisa dikenali dari kalimat awal yang selalu dihubungkan.
Di lain sisi, jenis konjungsi ini juga berfungsi untuk menyatakan hubungan pertentangan, kelanjutan peristiwa, dan hal-hal lain yang menyatakan keadaan kejadian dan akibat dari suatu peristiwa.