ilustrasi pelajar di kelas (pexels.com/Max Fischer)
Sementara itu, menurut KBBI Kemendikbud, antonim didefinisikan sebagai kata yang berlawanan makna dengan kata lain atau disebut juga dengan lawan kata. Antonim juga punya tiga jenis, yaitu antonim berpasangan, antonim melengkapi, dan antonim berjenjang.
Antonim berpasangan merupakan kata-kata yang memiliki makna jelas bertentangan karena ketergantungan pada makna pasangannya. Maksudnya, kata-kata tersebut gak bisa diartikan secara terpisah tanpa memperhitungkan makna pasangan yang melengkapinya. Jika pernyataan dari unsur kata tersebut dinegatifkan, maka gak langsung menghasilkan makna dari pasangannya. Contoh: berdosa -> suci (tidak berdosa, bukan berarti suci).
Kemudian, antonim melengkapi adalah kata-kata yang memiliki makna bertentangan, namun keberadaan makna dari salah satu kata tersebut bersifat melengkapi atau memperkuat makna yang lainnya. Contoh: pertanyaan -> jawaban, mencari -> menemukan.
Terakhir, antonim berjenjang adalah kata-kata yang punya makna bertentangan, namun pertentangannya bersifat berjenjang atau punya tingkatan/tahapan yang membedakan antara satu makna dengan yang lainnya. Contoh: dingin - hangat - panas, kaku - lentur - elastis, mahal- wajar - murah.