Ilustrasi - Masjid Raya Al Mashun dipadati jemaah salat Ied, Minggu (24/5). Warga tetap mengikuti salat berjamaah meski khawatir tertular COVID-19 (IDN Times/Prayugo Utomo)
Pada saat Nabi Muhammad SAW sampai pada langit ketujuh, Nabi Muhammad SAW ingin naik ke satu tingkatan langit di atas yang bernama Sidratul Muntaha, tetapi malaikat Jibril tidak bisa mengantar lebih dari batasan itu. Hal ini karena malaikat Jibril bisa terbakar oleh Nur (cahaya) milik Allah SWT.
Lalu, Nabi Muhammad SAW naik ke Sidratul Muntaha dan bertemu oleh Allah SAW. Di sana, Nabi Muhammad SAW diberikan perintah oleh Allah SWT untuk salat lima puluh waktu dalam sehari semalam untuk umat Nabi Muhammad SAW.
Namun, ketika Nabi Muhammad SAW turun dan sampai di langit keenam, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Musa As dan ditanyai, “Apa yang Tuhanmu wajibkan kepada umatmu?”, Nabi Muhammad SAW menjawab, “Salat lima puluh waktu dalam sehari semalam.”
Lalu, Nabi Musa menjawab, “Kembalilah dan minta keringanan kepada Tuhanmu karena sungguh umatmu tidak akan sanggup melakukannya.”. Kemudian, Nabi Muhammad SAW kembali menemui Allah SWT untuk meminta keringanan berkali-kali hingga menjadi salat lima waktu sehari semalam.
Selanjutnya, setelah negosiasi yang panjang, Nabi Muhammad SAW menerima perintah salat lima waktu sehari semalam. Nabi Muhammad SAW kemudian kembali menunggangi Buraq dan pulang ke Makkah diantar oleh Malaikat Jibril.
Demikian informasi mengenai peristiwa Isra Miraj. Peristiwa ini membawa dampak yang signifikan terhadap dakwah Rasulullah SAW dan umat muslim seterusnya.