ilustrasi sidik jari (pixabay.com/Gerd Altmann)
Dilansir Sum HR, beberapa jenis presensi yang umum dipakai meliputi:
Sebelum ada kehadiran teknologi, waktu kehadiran karyawan dicatat dengan buku. Mengingat kompleksitas syarat kehadiran, waktu masuk dan keluar tidak memungkinkan lagi direkam secara manual.
Lembar kerja online yang mendokumentasikan kapan tugas dimulai dan diselesaikan oleh karyawan. Karena bisa diakses kapan pun, sistem presensi ini bisa melacak jam kerja karyawan secara efektif. Informasi ini digunakan untuk memperkirakan waktu dan bagaimana mengelola sumber daya secara optimal.
Sistem presensi yang secara otomatis menghasilkan catatan semua waktu keluar-masuk karyawan berbasis input data. Biasanya karyawan harus menggesek kartu atau mendaftar setiap akan masuk atau keluar kantor. Dengan begitu, karyawan tidak perlu diperiksa setiap ingin absen atau hadir.
Setiap karyawan punya kartu waktu yang harus digesek pada mesin untuk mencatat presensi. Setelah kartu digesek, data di dalam kartu dikumpulkan dan ditransfer ke komputer.
Sistem presensi ini menggunakan basis data mesin biometrik untuk memverifikasi identitas pegawai. Ada dua jenis presensi biometrik, yakni biometrik fisiologis yang memanfaatkan sidik jari, tangan, wajah, atau retina mata. Kedua adalah biometrik aksi dengan mengacu pada pengenalan suara, tanda tangan, dan menekan tombol kehadiran.
- Software presensi online:
Sistem presensi ini berbasis cloud computing yang menggunakan layanan internet untuk memungkinkan pengguna masuk melalui situs atau aplikasi seluler. Lewat data cloud, data kehadiran berupa login dan logout dapat diakses dari semua lokasi yang terkoneksi internet. Dibandingkan dengan presensi lain, sistem digital ini lebih efisien.