Ilustrasi siswa-siswi SMA Kolese Gonzaga (foto via Instagram.com/@instagonzaga)
Kolese Gonzaga dan Seminari Wacana Bhakti adalah dua unit karya yang berbeda tetapi saling berkaitan. Keduanya merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan di bawah Keuskupan Agung Jakarta. Seminari Wacana Bhakti menampung dan mendidik para calon imam di tingkat menengah.
Awalnya direncanakan mendirikan sebuah seminari menengah di Keuskupan Agung Jakarta, namun karena biaya operasional yang terlalu mahal, sebuah SMA akhirnya didirikan bersamaan dan berdampingan dengan seminari di wilayah Pejaten Barat ini. Semula tanah yang digunakan adalah tanah milik Keuskupan Agung Jakarta atas nama Mgr. A. Djajaseputra, SJ Uskup Agung Jakarta.
Atas prakarsa Mgr. Leo Soekoto, SJ, pengganti Mgr. Djajaseputra, SJ, dibentuklah sebuah panitia kecil untuk pembangunan kompleks seminari dan SMA. Pengajuan izin untuk mendirikan bangunan sudah dimulai sejak tahun 1978, namun baru lima tahun kemudian izin keluar.
Lalu pada tanggal 15 Juli 1987, seminari dan SMA yang awalnya bernama SMA Kanisius Unit Selatan ini menerima murid angkatan pertamanya. Para seminaris langsung mengikuti proses belajar mengajar bersama dengan teman-teman mereka di SMA.
Satu tahun kemudian dirasa perlu adanya nama lain yang kiranya dapat menjadi ciri khas sekolah yang beralamat di Jln. Pejaten Barat 10 A ini. Akhirnya dipilihlah nama Kolese Gonzaga. Nama ini diambil dari penggalan nama Santo Pelindung, yakni St. Aloysius Gonzaga.