potret Sri Sultan Hamengkubuwono IX sang Bapak Pramuka Indonesia (wapresri.go.id)
Selama masa kepemimpinannya, Sri Sultan Hamengkubuwono IX terus melahirkan berbagai perkembangan baru yang memengaruhi Gerakan Pramuka Indonesia. Salah satunya, ialah ketika beliau berhasil membangun Gerakan Pramuka dalam masa peralihan yang semula merupakan ‘kepanduan’. Beliau bahkan berhasil menjabat sebagai Ketua Kwarnas (Kwartir Nasional) Gerakan Pramuka sampai empat periode berturut-turut, yakni pada masa bakti 1961-1963, 1963-1967, 1967-1970, dan 1970-1974.
Tak hanya itu, jasa dan perjuangan beliau juga diakui hingga ke luar negeri. Hal ini ditandai dengan dianugerahinya penghargaan Bronze Wolf Award dari World Organization of the Scout Movement (WOSM) pada tahun 1973.
Perlu diketahui, Bronze Wolf Award sendiri merupakan penghargaan tertinggi dan satu-satunya dari World Organization of the Scout Movement (WOSM). Penghargaan ini hanya diberikan kepada orang-orang berjasa besar dalam pengembangan kepramukaan.
Kemudian, pada 1988 diselenggarakan Musyawarah Nasional (Munas) Gerakan Pramuka yang berlokasi di Dili, yakni Ibukota Provinsi Timor Timur (sekarang negara Timor Leste). Dalam musyawarah tersebut Sri Sultan Hamengkubuwono IX dinobatkan sebagai Bapak Pramuka Indonesia dan pengangkatan ini telah tertuang dalam Surat Keputusan nomor 10/MUNAS/88 tentang Bapak Pramuka.
Itulah profil Sri Sultan Hamengkubuwono IX, sang Bapak Pramuka Indonesia. Semoga kisah beliau ini dapat menginspirasi kita semua untuk melakukan sebuah inovasi atau terobosan baru bagi dunia pendidikan, ya!