ilustrasi populasi (unsplash.com/Joseph Chan)
Rumus Slovin diperkenalkan oleh seorang Ilmuwan Matematika yang bernama Slovin untuk pertama kalinya pada tahun 1960. Rumus Slovin merupakan suatu sistem matematika untuk menghitung jumlah dari sebuah populasi objek tertentu. Objek ini belum diketahui karakteristiknya secara pasti. Rumus Slovin biasanya digunakan untuk sebuah penelitian yang objek penelitiannya memiliki sampel populasi yang besar.
Lalu bagaimana dengan cara menghitungnya? Cara menghitung dari rumus ini adalah menggunakan formula atau rumus : n = N (1 + N e2). n adalah jumlah sampel, N adalah jumlah seluruh populasi, dan e adalah toleransi eror atau kesalahan.
Sebelum penggunaan rumus ini, harus ditentukan taraf keyakinan atau conidence level dan tingkat toleransi kesalahan. Misalnya, sebuah penelitian yang menggunakan rumus Slovin menentukan taraf keyakinan 95 persen yang berarti penelitian yang dilakukan memiliki tingkat kebenaran 95 persen . Untuk tingkat toleransi misalnya ditentukan 0,05 yang berarti tingkat kesalahan hanya 5 persen saja.
Supaya tidak bingung, perlu dicoba dalam suatu contoh soal. Misalnya, seseorang akan melakukan penelitian pada suatu desa yang memiliki jumlah penduduk berjumlah 1000 orang. Menggunakan tingkat toleransi eror 0,05 atau 5 persen, berapakah besarnya sampel penduduk yang akan digunakan berdasarkan rumus Slovin?
Jawaban:
N: 1000
e: 0,05
Rumus Slovin: n = N (1 + N e2)
n = 1000 (1 + 1000 x 0,05 x 0,05).
n = 286 orang penduduk yang dijadikan sampel.
Kelemahan dari rumus Slovin adalah, jumlah populasi yang akan digunakan harus memiliki jumlah yang pasti atau populasi terhingga, sehingga jika menggunakan populasi dengan jumlah populasi tak terhingga maka rumus ini tidak akan dapat digunakan.