Lubang Buaya (dok. WIkipedia Commons/Chris Woodrich)
Terlepas dari keterlibatan Cakrabirawa dalam pemberontakan G30S PKI, Letkol Untung Syamsuri merupakan sosok yang berperan besar dalam peristiwa berdarah ini. Dilansir laman Sumber Belajar Kemdikbud, Letnan Kolonel Untung atau yang kerap disapa Letkol Untung disebut sebagai pimpinan kunci dari peristiwa G30S PKI pada 58 tahun silam.
Letkol Untung sendiri adalah seorang Komandan Batalyon I Resimen Cakrabirawa. Ia mendapat jabatannya itu atas rekomendasi Panglima Kostrad Mayor Jenderal Soeharto pada 1964. Dikutip dari biografi Soeharto: The Life and Legacy of Indonesia's Second Justice President, Untung diketahui merupakan murid pimpinan PKI, Alimin.
Saat peristiwa 30 September 1965, Letkol Untung menunjuk Lettu Dul Arief sebagai ketua pelaksana penculikan para petinggi TNI AD. Tak membutuhkan waktu lama, Pasukan Cakrabirawa di bawah komando Letkol Untung sukses melancarkan aksinya dalam menculik dan membunuh para petinggi TNI AD tersebut.
Jasad korban kemudian dimasukkan ke lubang sumur tua kawasan Pondok Gede, Jakarta. Lubang itu lebih dikenal dengan sebutan Lubang Buaya. Awal mula gerakan G30S PKI bermaksud untuk menculik dan membawa para jenderal dan perwira tinggi ke Lubang Buaya. Namun, ternyata ada beberapa prajurit Cakrabirawa yang memutuskan membunuh Dewan Jenderal dan perwira tinggi.