ilustrasi hubungan yang tidak sehat (unsplash.com/Resume Genius)
Teman, kekasih atau keluarga yang selalu minta tolong itu sebenarnya wajar, karena namanya hubungan baik pasti saling membantu. Akan tetapi beda cerita jika permintaan itu terlalu sering, sampai-sampai kamu merasa seperti “asisten pribadi”. Dari hal kecil seperti pekerjaan, meminjam uang dan barang, sampai hal besar yang membuat kamu repot, dia seolah tidak pernah memikirkan apakah kamu sibuk atau capek.
Tindakan manipulasi menjadi kian jelas ketika permintaan itu disertai “jebakan rasa bersalah”. Misalnya, jika kamu menolak, dia akan mengatakan, “Masa gitu aja nggak bisa sih? Kamu kan biasanya selalu ada buat aku.” Kalimat-kalimat seperti ini membuat kamu merasa wajib menuruti, padahal sebenarnya kamu punya hak untuk bilang tidak. Kalau pola ini terus berulang, itu tanda hubungan kalian sudah tak sehat lagi.
Kalau kamu menyadari ada tanda-tanda manipulasi, coba ajak orang tersebut bicara. Lihat apakah dia benar-benar berubah atau hanya bicara tanpa tindakan. Kalau tetap memilih berhubungan, tentukan batasan agar kamu tidak terus dimanfaatkan. Namun jika dia tetap defensif, atau sikapnya membuat kamu semakin lelah, mungkin sudah saatnya menjauh.
Ada orang yang tidak sadar dirinya manipulatif dan sulit berubah, jadi pola itu bisa terus terulang. Ingat, menjaga diri sendiri itu hal yang utama. Kamu tidak salah jika memilih mundur dari hubungan beracun. Hubungan yang sehat harusnya membuat hidupmu lebih ringan, bukan lebih berat.