Ilustrasi pakaian imlek (pexels.com/Sang Tran)
Sehari sebelum Imlek, tradisi dan ritual Imlek warga Pecinan sudah mulai digelar, tepatnya di malam hari. Jika Imlek diselenggarakan pada tanggal 29 Januari, biasanya warga Pecinan telah memulai ritual pada tanggal 28 Januari malam.
Apa saja hal yang dilakukan warga Pecinan di malam tersebut?
1. Makan malam menjelang Imlek
Warga Pecinan, terutama Pecinan di Surabaya, biasanya akan makan malam bersama keluarga. Suasana rumah dihias dengan berbagai dekorasi bertema Imlek yang bernuansa merah dan emas.
Lampion dan lentera biasanya digantung di jendela dan pintu. Tak ketinggalan, pohon angpau ditaruh di atas meja, lengkap dengan jeruk mandarin di dekatnya.
Untuk makan malam, hidangan khas Imlek menjadi menu utama. Makanan hingga camilan seperti siu mie, kue keranjang, yu sheng (salad ikan segar), jiaozi (kulit pangsit berisi daging atau sayuran), bebek, ikan bandeng, tang yuan, sup delapan jenis, kue ku, dan sebagainya akan tersedia di meja makan. Setiap makanan memiliki arti filosofis.
Porsi hidangan sengaja dibuat besar agar cukup saat dimakan anggota keluarga yang datang. Setelah makan malam, mereka akan menggelar sembahyang untuk para leluhur dan dewa-dewi.
Menutup malam menjelang Imlek, warga Pecinan akan membakar petasan. Dalam budaya Tionghoa, menyalakan petasan berarti mengusir roh jahat.
2. Membagikan angpau
Perayaan Tahun Baru Imlek pasti gak bisa dilepaskan dari tradisi membagikan angpau. Terlebih, tradisi ini paling ditunggu anak-anak.
Anggota keluarga yang lebih tua akan memberikan angpau kepada anggota keluarga yang lebih muda. Selain itu, anggota keluarga yang sudah menikah punya kewajiban memberikan angpau juga. Tradisi ini akan dilakukan pada hari pertama Imlek.