Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
pexels.com/Andrea Piacquadio
pexels.com/Andrea Piacquadio

Sering menggunakan kalimat secara lisan maupun tulisan, tapi tahu tidak makna dari kalimat itu sendiri? Menurut KBBI, kalimat adalah kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan.

Kalimat juga terdapat penggolongan, lho. Dalam bahasa Jawa, jenis-jenis kalimat disebut silah-silahing ukara. Berikut rangkuman mengenai enam jenis ukara. Simak ulasannya, yuk!

1. Ukara kandha

pexels.com/August de Richelieu

Untuk menyebut kalimat langsung dalam bahasa Jawa adalah ukara kandha. Ukara kandha merupakan kalimat yang diucapkan secara langsung kepada orang yang kita tuju dan ditandai dengan pemakaian tanda petik. Contoh: "Kamu harus rajin belajar," kata ibu.

2. Ukara crita

pexels.com/Alex Green

Antonim dari ukara kandha adalah ukara crita, yaitu kalimat tidak langsung. Kalimat ini memberitahukan atau menceritakan perkataan orang lain dalam bentuk kalimat berita.

Kalimat tidak langsung tidak ditandai dengan tanda petik, dibaca dengan intonasi datar dan terjadi perubahan pada kata ganti orang. Contoh: Husein berkata, dia tidak bisa datang karena sakit.

3. Ukara tanduk

pexels.com/Ryutaro Tsukata

Ukara tanduk jika diartikan dalam bahasa Indonesia ialah kalimat aktif, yaitu kalimat yang subjeknya aktif melakukan kegiatan atau aktivitas. Kalimat aktif bercirikan subjek sebagai pelaku dan predikat biasanya berawalan me- atau ber-. Contoh: Rindu bermain games sejak pagi hingga sore.

4. Ukara tanggap

pexels.com/Andrea Piacquadio

Selain kalimat aktif, tentu ada kalimat pasif atau disebut dengan ukara tanggap. Kalimat pasif merupakan kalimat yang subjeknya diletakkan sesudah predikat. Cirinya adalah predikat yang digunakan mendapat imbuhan di-, ter-, atau ter-kan. Contoh: Roti pandan itu dimakan Susi.

5. Ukara pakon

pexels.com/Yaroslav Shuraev

Kalimat yang berisi perintah kepada orang lain untuk melakukan sesuatu yang kita kehendaki disebut ukara pakon atau kalimat perintah. Kalimat perintah memiliki ciri menggunakan tanda seru pada akhir kalimat. Sedangkan jika secara lisan akan berintonasi naik di awal dan rendah di akhir. Contoh: Tolong ambilkan bukuku di atas meja!

6. Ukara panjaluk

pexels.com/Andrea Piacquadio

Ukara panjaluk adalah kalimat ajakan yang diperhalus atau sering kita sebut dengan kalimat permohonan. Kalimat ini biasanya ditandai dengan kata mohon atau harap. Contoh: Harap segera melunasi SPP bulan ini.

Itu tadi enam ukara atau kalimat. Fungsi kalimat sangatlah penting karena digunakan untuk menyampaikan informasi, menanyakan sesuatu atau mengekspresikan perasaan. Jika kalimat yang disampaikan kurang lengkap, kesalahpahaman mungkin akan terjadi dan bahkan menimbulkan pertikaian.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team