Universitas Heidelberg: Kampus Internasional Rasa Abad Pertengahan

Di musim semi, bunga sakura di Universitas Heidelberg serentak memekarkan kelopak-kelopak bunganya dan mengeluarkan warna pink yang indah. Di musim gugur pepohonan di areal kampus pun ikut berubah warna dan turut merubah suasana kampus. Mahasiswa di kampus ini tentunya sangat nyaman beristirahat diluar ruang kelas dengan udara sejuk dan pepohonan rindang. Tidak usah heran, saat musim panas tiba halaman kampus sangat penuh dengan mahasiswa yang lesehan diatas rumput hijau. Entah itu untuk mengerjakan tugas, nongkrong bareng teman-teman ataupun hanya sekedar berjemur untuk mendapatkan sinar matahari yang tidak bisa mereka dapatkan sepanjang tahun.

Pemandangan Sungai Neckar, Jembatan Tua dan Istana Heidelberg menjadi pemandangan yang biasa bagi mahasiswa Universitas Heidelberg. Saat otak tak lagi sinkron dengan materi yang disampaikan dosen, cukup menoleh keluar jendela untuk menyegarkan kembali pikiran.

Universitas Heidelberg terdiri dari beberapa bangunan gedung yang terpisah-pisah. Salah satu model bangunannya seperti foto diatas dengan latar belakang bukit hijau. Tempatnya sangat sejuk dan bebas polusi. Banyak mahasiswa yang datang dengan sepeda ke kampus mereka.

Bukan hanya universitasnya saja yang merupakan yang tertua di Jerman, perpustakaan Universitas Heidelberg juga merupakan perpustakaan tertua di Jerman. Dijamin tidak hanya mahasiswa yang betah berlama-lama disini, pengunjung umumpun akan dibuat sangat betah karena tampilan bangunan perpustakaan yang lebih mirip bangunan istana. Tampilan luarnya saja sudah membuat banyak orang takjub dan saat mulai melangkahkan kaki melewati pintu masuk perpustakaan, kamu akan lebih takjub lagi dengan interior ruangan yang adalah warisan zaman dulu dan tetap dipertahankan.

Setiap kampus tentu memiliki tempat makan yang tidak hanya diperuntukkan bagi mahasiswanya. Demikian pula dengan Universitas Heidelberg. Bangunan kantinnya pun masih tampak seperti bangunan lama yang rutin dirawat. Pintunya yang berbentuk melengkung serta jendela-jendela diatas atap yang mencirikan gaya arsitektur eropa klasik menegaskan bahwa gedung kantin ini juga merupakan saksi sejarah perjalanan Universitas Heidelberg yang sempat buka tutup dikarenakan peperangan.

Di bagian dalamnya, kantin ini tertata dengan rapi. Bangku-bangku pengunjung sebagai tempat mereka menikmati hidangan berjajar rapi di kiri kanan dan tengahnya menjadi tempat orang berlalu lalang. Makanan yang dijual juga dihidangkan di wadah kaca sehingga membuat pengunjung bebas memilih makanan yang mereka inginkan.

Ada lagi gedung aula lama yang sama seperti bangunan-bangunan lainnya yang tetap mempertahankan arsitektur warisannya. Gedung ini tidak hanya digunakan untuk wisuda, tetapi juga untuk kuliah umum dan seminar. Warna coklat sangat mendominasi gedung ini.

Carolinum adalah gedung sekretariat tempat mahasiswa mengurus segala urusan administrasinya. Masih sama dengan bangunan-bangunan disekitarnya, Carolinum juga tetap mempertahankan bentuk bangunan lama. Jika dibandingkan dengan bangunan perpustakaan, Carolinum tampak lebih sederhana dengan detail yang tidak terlalu rumit.

Ingin tau rasanya menonton orkestra di abad pertengahan? Datang saja ke Jurusan Seni Musik Universitas Heidelberg. Kampus ini memiliki gedung orkestra yang lagi-lagi adalah warisan leluhur. Memasuki bagian dalam ruang pertunjukan, dijamin kamu bisa merasakan bagaimana hidup di zaman dimana internet belum merajai dunia dan seni pertunjukan orkestra masih menjadi favorit sebagai hiburan.

Salah satu hal yang unik dari Universitas Heidelberg adalah adanya penjara mahasiswa atau orang sekitar menyebutnya Studentenkarzer. Pada tahun 1600-an tempat ini digunakan sebagai penjara untuk mahasiswa. Uniknya yang memberi hukuman bukanlah pejabat kampus, melainkan sesama mahasiswa. Mungkin bahasa kekiniannya adalah bullying. Misalnya ada junior yang mabuk berlebihan atau berkelahi, maka senior akan memasukkan mereka ke penjara ini selama beberpa hari atau minggu dengan catatan yang dipenjara tetap boleh mengikuti perkuliahan. Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya pola pikir, tempat ini tidak lagi aktiv sebagai penjara, melainkan tempat pesta tersembunyi mahasiswa dan juga tempat mereka menyalurkan hobi graffiti. Kini penjara mahasiswa ini dijadikan museum yang bisa dikunjungi oleh siapapun dengan koleksi barang-barang lama seperti tempat tidur besi dan meja kayu.

Diantara bangunan-bangunan lama itu, Universitas Heidelberg juga memiliki bangunan dengan arsitektur modern. Hal ini tampak pada bangunan gedung di Jurusan Matematika yang jika dilihat secara kasat mata saja sudah bisa dipastikan bangunan ini bukanlah bangunan warisan. Bangunannya lebih ke model minimalis dengan ciri khas simpel, lurus kotak-kotak dan tidak banyak detail.

Universitas Heidelberg juga sering mengadakan acara di areal kampus. Yang rutin dilakukan selain acara wisuda ialah pesta musim panas yang juga dihadiri para dosen dan pejabat kampus. Dalam acara ini ditampilkan pertunjukan musik, seni budaya dan tari-tarian dari berbagai negara karena Universitas Heidelberg merupakan universitas internasional yang mahasiswanya berasal dari seluruh penjuru dunia.

Selain itu, Universitas Heidelberg juga merupakan salah satu daya tarik wisata kota Heidelberg. Jadi, kampus ini tidak hanya diramaikan oleh mahasiswanya. Setiap hari ada banyak pengunjung umum yang datang kesini sekedar memecahkan rasa penasaran dan ingin melihat langsung bangunan kampus tertua di Jerman yang sudah menjadi saksi sejarah berbagai masa peperangan.