Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
pixabay.com/PublicDomainPictures

Ilmu pengetahuan dewasa ini diketahui terus berkembang. Hal itu membuat sebagian orang meyakini bahwa mereka tidak akan mampu mengejar pengetahuan-pengetahuan anyar. Soalnya, mereka terbelenggu dengan mitos tentang belajar yang tidak memiliki landasan penelitian ilmiah.

Bahkan, Tom Bennett yang seorang guru, penulis sekaligus direktur ResearchED menunjukkan bahwa masih ada banyak teori belajar yang belum terbukti namun telah dianggap sebagai fakta. Dia lantas mendirikan ResearchED untuk menangani mitos-mitos ini dan bertekad berkontribusi pada riset yang lebih besar dalam komunitas pendidikan.

Lebih-lebih, Organisasi untuk Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi atau Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) telah mengeluarkan dana sebanyak triliunan dolar untuk kebijakan pendidikan di seluruh dunia. Tapi, hanya satu dari sepuluh yang benar-benar dievaluasi.

Nah, berikut adalah anggapan-anggapan tentang belajar yang baik, tetapi sebetulnya adalah mitos belaka.

1. Membaca berulang-ulang

pixabay.com/PourquoiPas

Cara belajar satu ini telah menjadi pedoman umum. Membaca berulang kali dan menyoroti beberapa hal penting telah menjadi bagian dari cara belajar di dunia.

Namun, terdapat sebuah laporan yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Psychological Science di Public Interest yang justru menunjukkan bahwa kedua strategi studi ini relatif tidak efektif.

Secara pasif membaca teks yang sama berulang kali tidak akan membuat orang memahami atau mengingat kembali.

2. Siswa memiliki gaya belajar yang berbeda

Editorial Team

Tonton lebih seru di