4 Cara Pengasuhan dan Efeknya pada Anak, Awas Bikin Anak Stres!

Mari kita korbankan hari ini agar anak-anak dapat memiliki hari esok yang lebih baik. Sejarah keluarga akan menilai diri kita dari cara kita mengasuh mereka. Anaklah yang akan merawat orang tua ketika tiba waktunya nanti. Tidak terbayang kan, betapa ruginya memiliki anak durhaka. Sangat mungkin orang tualah yang salah mengasuh si anak durhaka tersebut.
Cara orang tua mengasuh anak sangat menentukan masa depan mereka. Gaya kita dalam merawat, mendidik, dan berinteraksi dengan anak, akan terbawa seumur hidup. Karenanya, sangat penting untuk memastikan bahwa kita sebagai orang tua sudah membesarkan anak-anak dengan tepat. Pola asuh yang benar adalah yang mampu mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak sehat, baik fisik maupun mental.
Setiap gaya pengasuhan mengambil pendekatan berbeda. Hal ini dapat diidentifikasi dengan sejumlah karakteristik yang berbeda pula.
1. Authoritarian Parenting
Orang tua tipe ini menerapkan standar tinggi, dengan tingkat respon terhadap kebutuhan anak sangat rendah. Keluarga otoriter ditandai dengan aturan dan kepatuhan tanpa syarat berikut konsekuensinya.
Iroisnya, mereka tidak mengizinkan anak-anak terlibat dalam pemecahan masalah. Anak-anak tidak terbiasa membuat pilihan yang lebih baik. Mereka hanya fokus pada hukuman atas kesalahan mereka, sehingga tumbuh menjadi pembohong kelas wahid untuk menghindari hukuman.
Anak yang tumbuh dengan orang tua otoriter cenderung mengalami masalah harga diri dan tidak bahagia. Mereka juga bisa menjadi bermusuhan atau agresif.