5 Alasan Anak Perlu Latihan Berbagi Makanan, Asah Empatinya

Berbagi harus dibiasakan sejak usia dini supaya saat anak besar tidak sulit untuknya memulai. Bila hatinya sudah lapang untuk memberi semenjak anak-anak, ketika dewasa pun menyisihkan sebagian rezeki terasa otomatis. Namun, manfaat latihan berbagi juga gak hanya dalam jangka panjang.
Anak yang mulai dilatih buat berbagi makanan dengan teman serta saudara sebayanya juga akan segera menunjukkan perubahan yang positif dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk buat orangtua yang kerap stres oleh rewelnya anak terkait makanan. Pun makanan yang bisa dibagikan bervariasi.
Tidak harus jenis makanan berat yang dibeli di luar atau dalam jumlah besar seperti berbagi di panti asuhan atau dengan seluruh teman sekelas. Makanan rumahan dan aneka jajanan pun bisa dinikmati anak bersama teman mainnya sehari-hari. Berikut lima alasan anak perlu latihan berbagi makanan dalam kehidupan sehari-harinya.
1. Biasanya anak paling sulit berbagi makanan dan mainan
Tantangan berbagi untuk orang dewasa biasanya terkait uang. Pasalnya, kebutuhan hidup yang mesti dipenuhi secara mandiri oleh orang dewasa amat banyak. Sementara itu, bekerja mencari uang tidak semudah membalik telapak tangan. Berbeda dengan anak yang cenderung belum peduli dengan nilai uang apalagi kebutuhan hidup.
Namun jika mengenai makanan atau mainan, anak umumnya sangat pelit. Meski kamu membelikannya dalam jumlah yang banyak, dia ingin semuanya buat diri sendiri. Sebenarnya, dirimu dapat saja melatih anak untuk berbagi mainan.
Akan tetapi, jenis mainan yang berbeda-beda bikin anak makin tak mau melepasnya satu pun. Lebih mungkin untuknya belajar mengikhlaskan apabila kamu membeli atau membuat satu jenis makanan dalam jumlah yang besar. Meski anak awalnya berat buat berbagi, jumlahnya yang gak mungkin dihabiskan sendiri mendorongnya untuk lebih ikhlas.
Penting buat anak bisa berbagi hal-hal yang disukainya. Bukan sebaliknya, dia cuma mau memberikan hal-hal yang tak digemarinya. Inti memberi adalah melatih keikhlasan hati. Kalau hati sudah dibiasakan untuk berbagi makanan kesukaan, memberikan hal-hal lain pun akan terasa lebih ringan.