Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
pexels.com/Pragyan Bezbaruah

Autisme merupakan gangguan perkembangan dan pertumbuhan yang dialami seseorang terkait sistem saraf yang memengaruhi komunikasi dan interaksi. Dulu, belum banyak orang yang memahami apa itu autisme, sehingga berdampak buruk terhadap penyandang autisme itu sendiri. Mulai dari jadi bahan bercandaan, dipermalukan, sampai diasingkan.

Padahal, autisme bukanlah suatu penyakit menular yang harus dijauhi. Oleh sebab itu, stop bertanya apakah autisme bisa sembuh. Ingat, autisme bukanlah suatu penyakit yang memerlukan obat-obatan untuk bisa sehat kembali. Autisme lebih menekankan pada pelatihan maupun terapi untuk membentuk orang dengan autisme bisa bertahan hidup secara mandiri. Berikut ini merupakan cara mudah kita untuk bisa memahami dan mengajari seseorang dengan autisme secara efektif melalui rangkaian kegiatan yang mampu melatih fokusnya. Yuk, kita cari tahu!

1. Autisme menyukai hal baru dan tidak berulang

IDN Times/Syarifah Noer Aulia

Pada dasarnya anak-anak sangat menyukai eksplorasi karena keingintahuannya yang begitu besar. Sama seperti autisme, mereka juga menyukai aktivitas baru dan cenderung tidak berulang. Oleh sebab itu, sebagai pendamping ada baiknya kamu menciptakan ragam aktivitas yang bisa dilakukan anak dengan autisme. Minimalisir aktivitas atau kebiasaan yang dilakukan lebih dari dua kali karena anak autisme akan merasa bosan dan pada akhirnya membuat mereka sukar untuk fokus.

2. Sesuaikan gaya belajar anak dan hindari pemaksaan

Editorial Team

Tonton lebih seru di