Tidak semua anak dibesarkan dengan pola asuh yang lembut. Ada juga orangtua yang menerapkan tiger parenting, yaitu gaya pengasuhan yang keras, penuh aturan, dan menuntut anak selalu sempurna. Bagi anak, hal ini bisa terasa berat karena mereka harus terus berusaha tanpa boleh gagal.
Tekanan seperti ini sering membuat anak lelah secara emosional. Ada yang jadi takut melakukan kesalahan, ada juga yang merasa tidak punya kebebasan untuk mengenal dirinya sendiri. Meski begitu, bukan berarti anak tidak bisa bertahan dan tetap menjaga kesehatan mental di tengah kerasnya tuntutan orangtua.
Setiap anak berhak tumbuh dengan rasa aman, percaya diri, dan bahagia. Karena itu, penting mencari cara agar tidak larut dalam tekanan. Berikut cara menghadapi tiger parenting supaya tetap waras, tetap menghormati orangtua, dan tidak kehilangan jati diri.