Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi anak trauma (pexels.com/ Pixabay)

Perceraian adalah hal yang sulit diterima bagi sebagian besar orang. Tidak ada pasangan yang berpikir atau berencana untuk bercerai. Apa lagi jika sudah dikaruniai anak dalam pernikahan tersebut. 

Respons anak terhadap perceraian orangtua bisa beragam. Terlebih karena stereotipe masyarakat tentang bagaimana suramnya keadaan pasca perceraian, membuat anak sangat mungkin menderita kecemasan dan perubahan tingkah laku.

"Saat orangtua bercerai, pekerjaan terbesar mereka adalah membuat anak tetap baik-baik saja. Reaksi anak terhadap perceraian dapat berbeda-beda. Mereka mungkin akan merasa jika mereka sudah melakukan kesalahan yang menyebabkan orangtuanya bercerai. Ada juga yang menderita kecemasan, menutupi emosi, hingga menjadi acuh. Semuanya adalah reaksi yang normal," ujar Stephanie Samar, PsyD seorang ahli terapi psikologi klinis, dilansir dari Child Mind Institute.

Membuat anak mengerti dan menerima perceraian adalah pekerjaan rumah yang tak mudah. Jika salah bertindak, maka buah hati akan menderita dalam jangka panjang akibat trauma.

Anak dengan trauma yang tidak tertangani akan tumbuh dengan banyak kesulitan. Hal ini bahkan bisa berdampak pada proses belajar, karier, hingga hubungan sosialnya. Melihat begitu pentingnya mengatasi trauma pada anak, berikut adalah lima cara yang dapat dilakukan untuk membantu mengatasi trauma pada anak akibat perceraian.

1. Hindari pertengkaran di depan anak

Ilustrasi pertengkaran di depan anak (pexels.com/RODNAE Productions)

Setelah perceraian orangtua, emosi anak akan jadi sangat sensitif. Mereka akan lebih mudah sedih, terpukul, dan marah. Tekanan yang didapatnya dalam upaya memahami perceraian orangtua akan membuatnya lebih mudah terusik.

Oleh karena itu, hindari bertengkar dengan siapapun di depan anak. Entah itu secara langsung, maupun melalui panggilan telepon.

Cobalah untuk menunjukkan sikap yang tenang seperti biasanya. Ini memang lebih mudah diucapkan ketimbang dilakukan. Tapi faktanya, stres yang dialami anak pasca perceraian adalah karena melihat perubahan signifikan pada kedua orangtuanya.

Dilansir dari Child Mind Institute, Dr. Howard seorang terapis anak menyarankan untuk menjaga kondisi rumah senormal mungkin. Jika memang diperlukan perubahan, maka cobalah untuk mengisi rutinitas bersama dengan anak.

2. Jelaskan bersama alasan bercerai

Editorial Team

Tonton lebih seru di