Dalam proses membesarkan anak, pasti akan ada saat-saat di mana anak melakukan kesalahan, baik itu karena ketidaktahuan, rasa ingin tahu yang tinggi, atau karena sedang menguji batas. Di momen-momen seperti inilah, kita seringkali merasa perlu menegur, menasihati, atau bahkan mengkritik mereka.
Namun, yang perlu kita sadari adalah cara kita mengkritik akan sangat mempengaruhi bagaimana anak menerima dan memaknainya. Kritik yang disampaikan dengan nada tinggi atau penuh emosi bisa membuat anak merasa diserang, malu, atau bahkan takut. Akibatnya? Mereka bisa jadi defensif, tertutup, atau malah mengabaikan kritik itu sama sekali.
Sebaliknya, kritik yang disampaikan dengan bijak dapat membantu anak belajar dari kesalahan tanpa merusak harga diri mereka. Anak akan lebih terbuka, merasa didukung, dan tumbuh menjadi pribadi yang mampu menerima masukan dengan lapang dada. Maka dari itu, yuk kita pelajari cara mengkritik kesalahan anak dengan bijak yang bisa kamu terapkan.