ilustrasi orang tua menahan diri untuk tidak mengeluarkan emosi berlebihan saat anak marah (pixabay.com/Oană Andre)
Anak balita masih melihat contoh dari orang-orang yang ada di sekitarnya. Jadi berikan contoh yang baik padanya. Kalau ingin marah, tunjukkan cara mengatur amarahmu dengan baik.
Ketika tanpa sengaja menaikkan nada bicaramu saat marah, segeralah minta maaf dan berjanji tidak mengulanginya. Meski balita belum tentu paham dengan perilakumu, setidaknya dengan berbicara lebih tenang dan meminta maaf, dia bisa mengikuti caramu saat emosi sedang di luar kendali.
Itulah mengapa saat anak tantrum, tetap berikan tanggapan tenang. Tanyakan baik-baik padanya, kenapa dia marah. Kalau tak ada jawaban, berikan waktu sejenak untuknya mengeluarkan emosinya. Setelah tenang, baru ajak dia bicara. Yang terpenting, jangan keluarkan emosi yang berlebihan saat ada hal yang membuatmu emosi.
Mengatasi tantrum pada balita memang bisa jadi hal sulit. Namun, itulah anak-anak yang belum bisa mengeluarkan ekspresinya dengan baik. Jadi, daripada melihat tantrum sebagai perbuatan nakal dan berlebihan pada anak, anggaplah hal tersebut sebagai kesempatan belajar untuk lebih mengenal anak dengan baik. Sabar, ya.