Ilustrasi dampak negatif helicopter parenting(pexel.com/Jasmine Tang)
Anak-anak yang dibesarkan dengan helicopter parenting sering kali mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan sosial yang sehat. Karena orangtua selalu hadir untuk mengatur interaksi sosial mereka, anak tidak mendapatkan kesempatan untuk belajar keterampilan sosial yang penting, seperti menyelesaikan konflik, berempati, atau bekerja sama dengan orang lain.
Ketika mereka tumbuh dewasa, kemampuan sosial yang terbatas ini bisa menjadi hambatan dalam membangun hubungan interpersonal yang kuat, baik dalam pertemanan, hubungan romantis, maupun lingkungan kerja. Hal ini tentu akan berdampak pada kualitas hidup mereka di masa depan.
Helicopter parenting mungkin muncul dari niat baik untuk melindungi dan membantu anak, tetapi dampak jangka panjangnya bisa sangat merugikan. Setelah orangtua memahami dampak negatif helicopter parenting, penting bagi calon orangtua maupun orangtua baru untuk memberikan anak ruang agar mereka bisa belajar dari kesalahan, mengembangkan kemandirian, dan membangun kepercayaan diri. Pengasuhan yang seimbang, di mana anak didukung namun tetap diberi kebebasan, adalah kunci agar mereka bisa tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan mandiri.