ilustrasi anak tertidur (pexels.com/Aditya Bose)
Terakhir, tetapi tidak kalah penting, adalah sikap orangtua atau pengasuh saat mengajarkan sleep training pada anak. Sikap orangtua atau pengasuh sangat mempengaruhi keberhasilan sleep training, karena mereka adalah orang yang paling dekat dan paling dipercaya oleh anak.
Sikap orangtua atau pengasuh yang diperlukan saat mengajarkan sleep training pada anak adalah:
- Sabar: Sleep training bukanlah proses yang instan atau mudah. Sleep training membutuhkan waktu, usaha, dan kesabaran dari orangtua atau pengasuh. Orangtua atau pengasuh harus bersabar dan tidak menyerah saat menghadapi tantangan atau hambatan saat sleep training, seperti tangisan, protes, atau kebangunan malam.
- Konsisten: Sleep training membutuhkan konsistensi dari orangtua atau pengasuh. Orangtua atau pengasuh harus konsisten dalam menerapkan jadwal, rutinitas, lingkungan, dan teknik sleep training yang telah ditentukan. Orangtua atau pengasuh juga harus konsisten dalam memberikan respons yang sama saat anak membutuhkan bantuan atau perhatian saat tidur.
- Mendukung: Sleep training membutuhkan dukungan dari orangtua atau pengasuh. Orangtua atau pengasuh harus mendukung anak dalam proses sleep training dengan cara memberikan pujian, hadiah, atau pelukan saat anak berhasil tidur dengan baik. Orangtua atau pengasuh juga harus mendukung anak dengan cara memberikan pengertian, empati, atau nasihat saat anak mengalami kesulitan atau ketakutan saat tidur.
Sikap orangtua atau pengasuh yang sabar, konsisten, dan mendukung dapat membantu anak merasa lebih percaya diri, nyaman, dan termotivasi untuk belajar tidur dengan baik.
Sleep training bukanlah hal yang mudah, tetapi juga bukanlah hal yang mustahil. Orangtua hanya perlu bersabar, konsisten, dan mendukung anak kamu dalam proses sleep training. Dengan begitu, orangtua bisa menciptakan pengalaman sleep training yang menyenangkan dan bermanfaat bagi seluruh keluarga.