Ayah kerap digambarkan sebagai sosok kepala keluarga yang lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bekerja. Saking sibuknya, tak heran jika ayah kerap melewatkan momen kebersamaan dengan keluarga.
Oleh karena itu, beberapa kegiatan keluarga yang tampak sederhana bisa dianggap sebagai bentuk privilege. Sebab, tak semua ayah memiliki hal tersebut. Apa sajakah privilege tersebut?
Sebab harus berkutat dengan pekerjaan di kantor, tak jarang ayah mesti pulang larut hingga tak sempat berinteraksi dengan sang buah hati. Meski tinggal di atap yang sama, momen bertemu menjadi kian sulit. Tentu ini memunculkan perasaan gundah bagi ayah.
Di satu sisi, momen kebersamaan dengan anak adalah hal yang paling didambakan. Di sisi lain, harapan tersebut harus kian tertunda lantaran pekerjaan di kantor menanti untuk dirampungkan. Inilah mengapa kesempatan bermain dengan anak menjadi salah satu hal yang sangat berharga bagi seorang ayah.
Selain mempererat ikatan dengan anak, jalinan cinta dengan istri juga harus kian diperkuat. Sayangnya tuntutan pekerjaan sering kali menghambat ayah untuk berinteraksi dengan sang istri. Bahkan untuk sekadar mengobrol pun hanya bisa dilakukan dengan terbatas.
Padahal menghabiskan waktu bersama akan menjadi salah satu medium melepas penat yang menjemukan. Oleh karena itu, jika semesta dan waktu sedang mendukung, momen ini wajib dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin.
Selama ini mungkin ayah tenggelam dalam kesibukan yang tak berujung. Dalam banyak kesempatan, para ayah harus rela melepas hobi kesukaannya di masa lajang. Padahal kegiatan ini bisa membantu mereka untuk sejenak menghilangkan stres yang melanda.
Oleh karena itu, luangkanlah waktu setidaknya sekali dalam sebulan untuk kembali melakukan hobi yang selama ini terpendam. Bila perlu, ajak anak dan istri terlibat agar quality time semakin intens.
Sejak menikah dan memiliki anak, fokus dan perhatian ayah akan tertuju pada keluarga. Bahkan keluarga menjadi prioritas utama baginya. Oleh karena itu, waktu dan tenaga akan dilimpahkan kepada sang istri dan buah hati semata.
Perlahan kehidupan sosial ayah mulai menyempit. Semasa lajang dahulu, ayah mungkin lebih gampang mencocokkan waktu untuk bertemu dengan kawan baiknya. Maka dari itu, kesempatan untuk berbincang dengan teman dianggap sebagai sebuah privilege yang jarang bisa diperoleh.
Menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga barangkali merupakan top wishlist seorang ayah. Namun, padatnya aktivitas di kantor tak memungkinkan para ayah untuk merealisasikan hal ini. Bahkan ketika mereka berada di rumah sekalipun, sering kali tetap harus berkutat dengan pekerjaan yang mendesak.
Walau terlihat sederhana, tapi tak semua ayah punya kesempatan untuk melakukan hal-hal di atas. Oleh karena itu, manfaatkan waktu kebersamaan dengan keluarga sebaik mungkin. Be present and enjoy the moment!