Satu hal yang tanpa disadari kita lakukan setelah kehilangan orangtua adalah meratapi. Manusiawi memang. Karena orang yang meninggal adalah bagian terpenting dalam hidup kita. Tapi kita harus memberi batasan dan jangan sampai terlarut dalam kesedihan. Kehilangan satu dari orangtua tidak selalu harus diwujudkan dengan kesedihan.
Kita tidak perlu menumbuhkan sikap empati atau membuat orang lain "tahu" jika kita sedang bersedih. Satu hal yang harus kita sadari adalah garis orangtua anak itu tidak putus. Bahkan setelah satu di antara mereka meninggal dunia. Mereka hanya melangkah lebih maju dari kita, menuju kedunia yang semakin dekat dengan Tuhan.
Yang mereka butuhkan bukan "airmata" kita, melainkan doa. Jadi daripada terus meratap, lebih baik berdoa untuk mereka. Sulit dan membutuhkan waktu. Namun ratapan tak berkesudahan itu lebih tidak berarti. Ingat, saat kehilangannya, bukan hanya kamu yang merasa kehilangan. Tetapi juga ayah atau mungkin ibumu yang jauh memiliki ikatan dan kenangan yang lebih mendalam. Begitu juga saudara-saudaramu yang lain.
Mereka juga pasti bersedih. Sedihlah sewajarnya. Jangan takut digunjing dianggap tidak sedih. Bersikaplah realistis. Wujudkan rasa sayang kepada orangtua dengan cara yang benar.