ilustrasi orangtua dan anak (pexels.com/Antoni Shkraba)
Introspeksi selanjutnya lagi-lagi terkait larangan yang diberikan orangtua dengan dalih demi kebaikan anak. Yang mana larangan itu jika dipatuhi tak jarang bisa melahirkan masalah bagi sang anak.
Sayangnya, orangtua banyak yang tak mau tahu detailnya, maunya anak dilarang melakukan hal terkait. Urusan solusi dari masalah yang timbul usai patuh akan larangan orangtua seakan hanya jadi beban anak. Bahkan, orangtua tak pernah membayangkan risikonya, seolah tak pernah terjadi saja.
Misalnya saja orangtua melarang anaknya untuk pacaran karena masih di bawah umur. Pernahkah orangtua sadar bahwa jatuh cinta itu tidak memandang umur lantaran hadirnya secara alamiah? Pun tanpa memandang target jatuhnya pada siapa, bahkan bisa jatuh cinta ke orang yang salah.
Sangat teramat kasihan sang anak yang hanya dilarang orangtuanya untuk tidak pacaran. Urusan patah hatinya, bagaimana cara move on hingga sepenuhnya sembuh bisa melanjutkan hidup seolah orangtua langsung lepas tangan.
Oleh karena orangtua yang tak membantu mencari solusinya, jelas anak akan susah lepas dari sebuah larangan yang berisiko, apa pun itu. Nantinya, jika ketahuan orangtua jelas hanya akan tersisa perdebatan dan pertengkaran yang tak berujung.