Memiliki anak yang cerdas dan penurut memang menyenangkan. Tetapi orang tua pasti akan lebih bangga jika anaknya juga memiliki jiwa yang pemurah. Mengajari si kecil untuk bisa berbagi dengan sesama memang harus dimulai sejak dia kecil.
Biarkan si kecil lebih peka dan empati dengan lingkungan sosialnya dengan suka memberi kepada orang lain. Untuk lebih cepat memberikan pemahaman kepada anak, ajarkanlah mereka lewat 5 kebiasaan-kebiasaan berikut!
Cara yang paling ampuh untuk mengajarkan anak adalah dengan memberinya contoh yang baik. Perlihatkanlah kepada si kecil cara berbagi kepada orang lain untuk meningkatkan kualitas sosial dalam lingkungan. Orang tua bisa memulainya dari ruang lingkup paling kecil, seperti tetangga dan teman-teman si kecil.
Jika anak-anak memiliki barangnya sendiri seperti mainan dan makanan. Biarkan dia untuk menguasai barang-barang tersebut dengan bebas atau biarkan jika dia ingin memberikannya kepada teman-temannya. Batasi barang yang boleh diberikan dan yang tidak boleh diberikan.
Rasa empati akan timbul jika anak di biasakan untuk melihat dan merasakan kekurangan dari orang lain. Tumbuhkan minat anak untuk membantu orang lain dengan caranya sendiri. Sudut pandang anak terhadap kebaikan dari berbagi akan terbentuk seiring bertambahnya usia.
Terkadang kita berfokus pada barang apa yang paling bagus untuk diberikan. Sampai lupa tentang rasa ikhlas saat berbagi. Pada anak-anak yang belum mengerti, biarkan mereka belajar tentang rasa ikhlas lewat cerita-cerita hebat mengenai orang-orang yang bersedekah.
Setiap sedekah pasti ada pembalasan baik setelahnya. Ketika anak menerima pemberian dari orang lain. Ajarkan mereka perasaan tulus menerima pemberian orang lain secara lapang dada. Tegaskan untuk bersikap baik kepada orang yang bersedekah dan didik mereka untuk tidak menilai besar dan kecilnya suatu pemberian.
Suatu kebanggaan jika kita memiliki anak yang berjiwa pemurah. Karena anak yang terdidik sempurna tidak hanya baik untuk keluarganya sendiri, tetapi baik untuk lingkungan sosialnya di saat dewasa nanti.