Di era digital seperti sekarang, ancaman terhadap kesehatan otak anak semakin nyata. Salah satu fenomena yang menjadi perhatian adalahbrain rot, kondisi di mana fungsi otak mengalami penurunan akibat paparan berlebihan terhadap teknologi digital. Gejala brain rot sering kali tidak disadari orangtua, namun dampaknya bisa sangat mengkhawatirkan. Dilansir laman safes.so, anak yang mengalami brain rot cenderung menunjukkan penurunan kemampuan kognitif, kesulitan fokus, penurunan daya ingat, serta kehilangan minat pada aktivitas yang membutuhkan konsentrasi atau kreativitas.
Brain rot dapat terjadi akibat kebiasaan buruk seperti terlalu banyak waktu yang dihabiskan dengan gadget, kurangnya stimulasi otak yang positif, serta minimnya aktivitas fisik. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk mengenali tanda-tanda brain rot sejak dini dan mengupayakan kebiasaan positif untuk cegah brain rot pada anak. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan.