5 Kebiasaan Positif untuk Cegah Brain Rot pada Anak

Di era digital seperti sekarang, ancaman terhadap kesehatan otak anak semakin nyata. Salah satu fenomena yang menjadi perhatian adalahbrain rot, kondisi di mana fungsi otak mengalami penurunan akibat paparan berlebihan terhadap teknologi digital. Gejala brain rot sering kali tidak disadari orangtua, namun dampaknya bisa sangat mengkhawatirkan. Dilansir laman safes.so, anak yang mengalami brain rot cenderung menunjukkan penurunan kemampuan kognitif, kesulitan fokus, penurunan daya ingat, serta kehilangan minat pada aktivitas yang membutuhkan konsentrasi atau kreativitas.
Brain rot dapat terjadi akibat kebiasaan buruk seperti terlalu banyak waktu yang dihabiskan dengan gadget, kurangnya stimulasi otak yang positif, serta minimnya aktivitas fisik. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk mengenali tanda-tanda brain rot sejak dini dan mengupayakan kebiasaan positif untuk cegah brain rot pada anak. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan.
1. Batasi penggunaan gadget
Gadget menjadi salah satu penyebab utama brain rot pada anak. Paparan layar yang berlebihan dapat mengganggu perkembangan otak dan menghambat kemampuan anak untuk berpikir secara mendalam. Anak yang terlalu sering bermain game atau menonton video cenderung sulit fokus dan lebih mudah kehilangan minat pada aktivitas lain.
Orangtua bisa menetapkan aturan ketat terkait waktu layar (screen time), misalnya dengan membatasi penggunaan gadget maksimal 2 jam per hari sesuai rekomendasi pakar. Selain itu, pilihlah konten yang edukatif dan pastikan anak memiliki jeda waktu untuk istirahat dari layar. Libatkan anak dalam aktivitas lain yang lebih bermanfaat, seperti membaca buku atau bermain permainan yang melibatkan interaksi langsung.