Ilustrasi keluarga (pexels.com/Any Lane)
Salah satu masalah umum yang dihadapi para ayah rumah tangga adalah stereotip dan stigma yang mereka hadapi. Hal ini dapat mencakup penilaian mengenai maskulinitas dan etos kerja mereka.
Dilansir Healthline, survei Pew Research Center pada tahun 2013 menemukan, meskipun 51 persen orang Amerika berpendapat bahwa anak akan lebih baik jika memiliki ibu di rumah dibandingkan di tempat kerja, hanya 8 persen yang mengatakan bahwa anak akan lebih baik jika memiliki ayah yang tinggal di rumah. Menghadapi pandangan negatif ini bisa jadi sangat sulit dan tekanan masyarakat dapat membuat laki-laki ingin kembali bekerja.
"Ayah yang tinggal di rumah terkadang secara keliru digambarkan sebagai orang yang malas, tidak mengerti, atau kurang maskulin. Stereotip berbahaya ini dapat memengaruhi perasaanmu terhadap struktur keluarga, dan dapat menimbulkan rasa malu atau cemas. Klasifikasi semacam ini bersifat membatasi dan sering kali didasarkan pada kesalahpahaman," jelas Catherine Crider, seorang guru pendidikan dasar, dilansir Healthline.