5 Kesalahan Fatal Orangtua dalam Menghadapi Anak Melankolis

Pernah gak sih merasa bingung menghadapi anak yang sering murung, sensitif, dan lebih suka menyendiri? Anak dengan kepribadian melankolis memang punya cara unik dalam melihat dan merespons dunia. Mereka cenderung berpikir mendalam, perfeksionis, dan sangat peduli dengan perasaan orang lain—sifat yang kadang membuat orangtua keliru dalam menanggapinya.
Sayangnya, banyak orangtua yang tanpa sadar malah melakukan kesalahan dalam menghadapi anak melankolis. Bukannya membantu mereka berkembang, pendekatan yang salah justru bisa menekan potensi dan mengganggu perkembangan mental mereka. Yuk, simak lima kesalahan fatal yang sering dilakukan orangtua dan cara mengatasinya!
1. Memaksa anak melankolis untuk lebih ekstrover dan ceria
Sering kali orangtua merasa khawatir melihat anaknya yang pendiam dan lebih suka menyendiri. Mereka pun berusaha mendorong anak untuk lebih banyak bergaul atau ikut berbagai kegiatan sosial tanpa mempertimbangkan kenyamanan si anak. Bahkan, beberapa orangtua sering menyuruh anaknya untuk "Jangan sedih terus!" atau "Senyum dong!"
Penting untuk dipahami bahwa menjadi introver dan sensitif bukanlah sesuatu yang perlu "diperbaiki". Setiap anak punya cara sendiri dalam mengekspresikan diri dan mengisi energi. Daripada memaksa mereka berubah, lebih baik dukung mereka menemukan keseimbangan yang nyaman antara waktu sendiri dan interaksi sosial.