Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi anak-anak bermain (pexels.com/Leonardo Luz)

Kalau anak-anak sudah bertengkar, hampir bisa dipastikan akan ada yang menangis. Bahkan keduanya dapat menangis bersama dan menyulitkan orangtua dalam menenangkannya. Meski nanti mereka juga rukun kembali, tetap saja suasana menjadi tidak kondusif.

Lebih baik mencegah anak terbiasa bertengkar dengan teman atau saudaranya sejak dini. Anak-anak perlu dibekali dengan nilai-nilai kerukunan dari rumah sebelum mereka mulai bermain bersama. Selama bermain pun, nilai-nilai ini wajib terus dikuatkan.

Walaupun sesekali masih terjadi keributan, setidaknya frekuensinya sudah berkurang. Ini berarti mereka telah lebih mampu menjalin pertemanan yang harmonis. Lakukan kelima kiat berikut biar momen seru bermain bareng gak berubah menjadi jeritan dan tangisan.

1. Selalu ingatkan mereka agar akur

ilustrasi anak-anak bermain (pexels.com/Polesie Toys)

Jangan pernah capek untuk mengingatkan anak supaya rukun dengan siapa pun. Pesan ini juga perlu disampaikan di depan teman mainnya supaya menjaga kerukunan gak cuma menjadi tugas salah satu anak. Bagaimanapun, anak yang mencoba sabar mungkin bakal gagal bila kawan-kawannya terus bersikap buruk.

Kalau ada anak yang bersikap kurang baik pada anak kita, hindari memprovokasinya untuk membalas dengan perbuatan yang serupa. Bukan begini cara menciptakan hubungan yang baik. Bisa-bisa mereka malah berkelahi dan menjadi suka menyelesaikan masalah dengan kekerasan.

Minta anak yang dinakali untuk melaporkan pelakunya pada kita agar kita yang menegurnya baik-baik. Bila saat itu kita tidak ada di dekatnya dan ia terus menjadi sasaran perilaku teman yang negatif, minta anak buat meninggalkan permainan. Anak tidak perlu membiarkan dirinya tertindas, tetapi dia juga gak boleh meniru perbuatan buruk kawannya. 

2. Bermain dengan sedikit teman lebih baik daripada terlalu ramai

Editorial Team

Tonton lebih seru di