ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/Pavel Danilyuk)
Kalau dia sudah jarang di rumah seperti dalam poin sebelumnya, hubungan kalian niscaya merenggang. Akan tetapi, keberadaannya di rumah juga tidak berarti hubungan kalian baik-baik saja dan rumah tangga kalian aman.
Meski di rumah, dia seperti sengaja menjauhkan diri darimu dan anak-anak. Ia menolak makan bersama dan menyantapnya di kamar kerja, misalnya. Juga berhenti menyapamu dan tak menanggapi ajakan anak untuk menemaninya bermain serta belajar.
Saking anehnya sikapnya, anakmu barangkali sampai bertanya, "Papa atau Mama kenapa?" Sama seperti poin 4, kamu tak mungkin terus mereka-reka jawaban. Tidak ada jawaban yang tepat untuk situasi di mana orangtua mengabaikan anak sendiri.
Sekalipun tidak mudah untukmu mulai membicarakannya, keterlambatanmu dalam menyikapi kelima hal di atas dapat membuat masalah di antara kalian kian rumit. Jadilah yang pertama bertanya dan jangan puas kalau dia hanya berkata tidak ada apa-apa.
Desaklah sampai dia mau bicara jujur dan ingatkan bahaya dari perubahan sikapnya jika dibiarkan. Katakan padanya bahwa kamu akan lebih menghargai sikap terbukanya ketimbang pura-pura segalanya baik-baik saja padahal kenyataannya jelas tak begitu. Semoga kondisi rumah tanggamu dapat pulih seperti sediakala.