Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi ibu dan dua anak perempuan (unsplash.com/leah hetteberg)
ilustrasi ibu dan dua anak perempuan (unsplash.com/leah hetteberg)

Orangtua dan omelan, rasanya tak bisa dipisahkan. Apalagi buat sosok ibu. Saat ibu ngomel, jarang banget kamu langsung sadar. Justru perasaan yang kerap hadir, adalah sebal, menuduh ibu cerewet, atau malah jadi benci.

Ketika sudah besar seperti sekarang, baru deh paham. Omelan ibu dulu itu bukannya tak berdasar. Tapi memang bertujuan membentuk kamu untuk jadi pribadi yang baik. Seperti jenis omelan ibu berikut ini. Ternyata banyak faedahnya, lho!

1. Saat ketiduran dan TV masih menyala

ilustrasi tidur di sofa (pexels.com/Pixabay)

Ibu sering ngomel saat kamu tidur, tapi TV tetap nyala. Padahal itu memang penting supaya kamu gak buang-buang listrik.

Selain bisa mengakibatkan tagihan listrik membengkak, perbuatan demikian juga gak ramah lingkungan. Perilaku boros listrik, dapat membuat cadangan energi tak terbarukan jadi cepat habis.

2. Bangun siang

ilustrasi mengantuk (pexels.com/Andy Barbour)

Dulu paling sebal kalau ibu ngoceh ketika kamu bangun siang. Katanya nanti rezeki dipatok ayam. Meskipun hal itu cuma kiasan, tapi makna di baliknya memang masuk akal.

Bangun pagi membuat otak jadi lebih segar, sehingga kamu pun bisa bersemangat dalam menjalani hari. Selain itu, sekarang ketika kamu sudah bekerja, dalam hatimu bersyukur dulunya sering mendapat omelan kalau bangun siang. Sehingga sekarang ini, kamu jadi terbiasa bangun pagi. Gak telat ngantor, deh!

3. Mengerjakan tugas rumah tangga

ilustrasi cuci piring (pexels.com/cottonbro)

Paling kesal kalau akhir pekan. Rencana untuk bangun siang dan malas-malasan, buyar karena kena omelan.

Boro-boro bisa tidur-tiduran, yang ada disuruh ibu mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Tapi setelah dewasa, baru deh terasa manfaatnya. Kamu jadi terbiasa hidup rapi dan tumbuh jadi pribadi yang rajin. Alhamdulillah punya ibu yang bisa mengajarimu disiplin.

4. Ketika makan

ilustrasi anak sedang makan(pexels.com/Anna Shvets)

Ibu suka murka kalau makanan tak dihabiskan. Mubazir katanya. Dan orang yang mubazir, berarti saudaranya setan. Duh, seram amat!

Namun dari omelan itu, kamu jadi terbiasa untuk tidak membuang-buang makanan dan makan seperlunya saja, tidak sampai berlebihan. Secara tidak langsung, ibu mengajari empati. Bahwa di luar sana masih banyak orang kelaparan. Apa yang ada di benak mereka, kalau tahu perilaku sering membuang-buang makanan. Hati mereka pasti menjerit!

5. Jajan sembarangan

ilustrasi anak sedang makan (pexels.com/Shohei Ohara)

Dulu kamu gak mengerti, kenapa sih kalau jajan di pinggiran jalan itu suka diomelin. Toh, makanannya enak.

Nah, pas sudah besar dan akhirnya bisa tahu kandungan apa saja dalam makanan. Serta berbagai perilaku penjual tak bertanggung jawab yang suka menambahkan bahan-bahan berbahaya ke dalam jajanan, kamu pun bersyukur dulunya sempat diomelin. Jadinya, jajan gak sembarangan.

Dalam hidup, sering kali yang gak enak itu malah memberi manfaat. Termasuk omelan ibu. Setelah besar seperti sekarang, baru deh terasa manfaat besar di balik ocehan ibu yang dulu sempat membuat kamu benci. Banyak faedahnya ternyata!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team