Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kakek dan cucu (pexels.com/RODNAE Productions)

Ada beberapa penyebab seorang anak justru dibesarkan oleh kakek dan neneknya. Pertama, orangtua bekerja di tempat yang jauh dan gak bisa membawa anak. Kedua, perceraian orangtua membuat anak telantar.

Ketiga, orangtua meninggal dunia. Keempat, orangtua sakit berat baik secara fisik maupun psikis atau berhadapan dengan masalah hukum sehingga tidak mampu mengasuh anak. Kelima, orangtua memiliki banyak anak dan menitipkan salah satunya pada kakek nenek.

Apa pun penyebabnya, dibesarkan oleh kakek nenek pastinya memengaruhi kehidupan anak. Ia biasanya merasakan kelima hal di bawah ini. Untuk orangtua yang hendak menitipkan anak pada kakek neneknya, sebaiknya dipertimbangkan lagi, ya.

1. Sudah menganggap mereka sebagai orangtua sendiri

ilustrasi kakek dan cucu (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Bagi anak yang sejak kecil hidup bersama kakek dan neneknya, persoalan silsilah tak lagi utama. Terpenting untuknya ialah siapa yang selalu ada di sisinya, menjaganya, mendidiknya, dan memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.

Gak jarang anak bahkan memanggil kakek dan neneknya selayaknya pada orangtua. Misalnya, kakek dipanggil bapak dan nenek dipanggil ibu. Sedang ayah kandung dipanggil papa dan ibu kandung disebutnya mama. Dari panggilannya saja, kedudukan kakek nenek dengan orangtua sudah setara di mata anak.

2. Malah merasa canggung pada orangtua kandung

Editorial Team

Tonton lebih seru di