pixabay.com/RachelBostwick
Anak yang menjadi korban perundungan sudah pasti menunjukkan perubahan perilaku. Karenanya, orangtua harus peka terhadap setiap perubahan pada anak.
Anak-anak yang menjadi korban perundungan mungkin selalu mencari alasan untuk menghindari sekolah, seperti sering mengeluhkan sakit kepala, sakit perut, atau sulit tidur. Anak yang menjadi korban bullying juga sering cemas, menyendiri, mudah tersinggung, atau marah tanpa alasan yang jelas. Tanda lainnya termasuk rasa takut pada anak lain, sulit berteman, sering kehilangan barang, dan perubahan gaya berpakaian yang mencolok juga perlu diperhatikan. Jika kamu menemukan tanda-tanda di atas, bicarakan dengan gurunya dan temukan cara untuk mengamati interaksi teman sebayanya untuk mengetahui apa langkah yang perlu kamu lakukan selanjutnya.
Tidak ada orangtua yang ingin anaknya menjadi korban perundungan, tapi meminta anak lain untuk tidak melakukan perundungan juga adalah hal yang sulit. Untuk itu, bekerja sama dengan anak-anak untuk mencegah penindasan dan melakukan antisipasi adalah cara terbaik agar anak tidak menjadi sasaran perundungan.