5 Tips agar Anak Otomatis Menghormatimu, Perhatikan Sikapmu padanya

Semua orangtua tentu ingin dihormati oleh anaknya. Bukan artinya kamu tidak mau lebih akrab dengannya. Dirimu juga senang bisa sering-sering bercanda dan melakukan kontak fisik dengan anak. Akan tetapi, jika anak sampai tak menghormatimu padahal usia kalian terpaut jauh tentu sedikit banyak akan melukai hatimu.
Contoh sikap anak yang tidak menghormati kamu ialah berani membentakmu. Dirimu cuma mengingatkannya untuk segera belajar, mandi, makan, atau bangun tetapi ia berkata kasar. Anak selalu membantah perkataanmu bahkan memberimu julukan yang negatif.
Kalau dia masih kecil saja sudah berani membentak-bentak, tambah besar tambah menjadi-jadi. Kamu bakal makin kesulitan untuk mengendalikan perilakunya. Oleh sebab itu, pastikan anak mampu menghormatimu sebagai orangtuanya dengan lima cara di bawah ini. Hindari ancaman dan paksaan karena rasa hormat dapat ditumbuhkan secara lebih alami.
1. Bertanggung jawab pada keluarga
Tanggung jawabmu terhadap keluarga menjadi harga mati untuk anak bisa menghormatimu. Baik kamu di posisi ayah atau ibu, setiapnya memiliki tanggung jawab yang amat besar untuk keutuhan keluarga dan kesejahteraan anak. Kalau tanggung jawab ini dilepaskan, anak yang telah cukup mengerti tentang apa yang terjadi niscaya kecewa berat.
Contoh tindakan melepaskan tanggung jawabmu sebagai orangtua ialah berhenti menafkahi atau tidak mau mengasuhnya lagi. Pengalaman dicampakkan oleh orangtua sendiri akan membuat anak trauma berat dan membencimu. Sebab dia dalam posisi yang sangat lemah. Ketergantungannya pada orang dewasa masih amat tinggi.
Kamu memilih mengabaikannya di saat ia begitu membutuhkanmu. Maka jangan heran jika hubungan darah saja gak bisa menumbuhkan rasa hormatnya padamu sampai kapan pun. Sayangi keluargamu, berjuanglah untuk kalian semua, dan lepaskan segala bentuk keegoisan yang akan menyengsarakan mereka.
2. Jaga ucapan agar selalu positif
Kewibawaan orangtua di mata anak juga ditentukan oleh caramu berbicara. Jangan berharap ia akan menghormatimu kalau pilihan katamu saat berinteraksi dengannya dan orang lain semaunya sendiri. Misalnya, dirimu sudah seperti otomatis mengumpat ketika merasa kesal. Apa pun yang membuatmu jengkel, tetap saja kata-kata itu terlontar di depan anak.
Ia akan cenderung menirunya. Gak usah kaget apabila tiba-tiba anak mengumpat di depanmu. Bahkan umpatan itu memang ditujukan padanu saat dia kesal oleh perintahmu. Jika pun anak tidak pernah sefrontal itu dalam berbicara denganmu, ini juga bukan artinya dia menghormatimu.
Kamu tidak tahu apa yang ada di dalam hati dan pikirannya tentangmu. Dia memang berhasil menjaga diri supaya tidak mengikuti kebiasaanmu berbicara kasar. Namun, rasa hormatnya padamu tak ada lagi. Hal ini lebih ditunjukkannya dengan cara pasif, seperti mengabaikan perkataanmu atau mengatakan ia lebih menyayangi pasanganmu daripada kamu.
3. Sayang sekaligus tetap tegas
Kasih sayang orangtua pada anak bisa menjadi pedang bermata dua. Bila caramu dalam menyayanginya ialah dengan memanjakannya habis-habisan, anak tumbuh dengan sifat terlalu manja. Akibatnya, dia gak belajar menghargai orang lain termasuk kamu. Ucapan dan sikapnya padamu menjadi semaunya sendiri.
Ia tahu bahwa apa pun yang dilakukannya padamu tidak akan berbuah hukuman. Kamu terlalu menyayanginya untuk mampu mendisiplinkannya. Ini gak boleh terjadi. Rasa sayangmu pada anak telah semestinya. Itu alami ada dalam dirimu. Akan tetapi, kontrol ekspresi dari kasih sayang tersebut dengan tetap mampu bersikap tegas.
Misalnya, dengan kamu menegur perilaku anak yang salah atau tak sopan dan memberi tahu apa yang seharusnya dilakukannya. Apakah ini mengurangi kasih sayangmu padanya? Sama sekali tidak. Setiap orang punya kuasa untuk memilih mencintai dengan cara yang menyenangkan, tetapi justru merusak atau terasa kurang menyenangkan, tapi menyelamatkan.
4. Jangan minta dihormati, melainkan pantaskan diri
Meminta termasuk dalam sikap yang kurang baik. Di dalamnya terkandung tuntutan terhadap orang lain. Pasti ada konsekuensi apabila seseorang tidak mengabulkan permintaan yang ditujukan padanya. Termasuk dalam permintaanmu supaya anak menghormati kamu.
Kalau dia menolak, dirimu marah dan menyebutnya sebagai anak durhaka. Bila pun kamu tidak sampai mengatakannya, anak dapat berpikir kritis. Ia mempertanyakan apa yang pantas dihormatinya darimu di luar statusmu sebagai orangtuanya? Anak butuh sebanyak mungkin poin plus dalam dirimu supaya menghormatimu menjadi hal yang otomatis dilakukannya.
Oleh sebab itu, PR-mu adalah memantaskan diri untuk dihormati oleh anak. Kamu bisa memulainya dengan terlebih dahulu menghormati anak sekalipun dia masih kecil. Sebagai contoh, dirimu selalu meminta izin pada anak sebelum mengambil barang-barang miliknya dan menanyakan pendapatnya tentang berbagai hal.
Pelajaran pertama untuk anak menghormatimu adalah caramu memperlakukannya. Ini seperti hukum pantulan pada cermin datar. Bayangan sama persis dengan objeknya. Jika kamu malah bersikap semaunya sendiri mentang-mentang lebih tua dan berkuasa dari anak, dia pun gak tahu cara buat menghormatimu serta alasan kenapa dirimu perlu dihormati.
5. Jangan cuma jago menasihati, jadilah teladan untuknya
Menasihati memang lebih mudah daripada memastikan kamu betul-betul mampu menjadi teladan baginya. Masalahnya, mengajari anak dengan kata-kata belum cukup untuk membuatnya benar-benar memercayaimu. Rasa percayanya padamu bakal jauh lebih besar jika kamu mampu melakukan apa-apa yang dinasihatkan padanya.
Bila caramu dalam mendidik hanya sebatas dengan kata-kata tanpa anak melihat dirimu juga mampu mengamalkannya, ini terasa sebagai perintah untuknya saja. Situasi begini gak adil baginya. Maka dia cenderung memberontak terhadapmu. Akan tetapi dengan kamu mempraktikkan isi nasihat itu secara konsisten, anak menjadi memahami bahwa kalian akan sama-sama belajar.
Namun, ingat bahwa keteladanan juga perlu ditegaskan dalam kata-kata. Tujuannya supaya anak sungguh-sungguh mengerti maksud di balik setiap tindakan baikmu. Sebagai contoh, kamu hanya sekadar rajin bersih-bersih tanpa menasihati anak supaya gemar melakukannya juga. Dia malah mengira bersih-bersih memang tugas semua orangtua. Anak tak perlu turun tangan sedikit pun.
Rasa hormat anak pada orangtua terbentuk melalui interaksi kalian yang berlangsung setiap hari dan dalam waktu yang begitu panjang. Anak akan terus menilai seberapa pantas dirimu mendapatkan rasa hormatnya. Berhati-hatilah dalam bersikap.
Jangan sampai anak sudah hampir menghormatimu, tetapi kamu lengah terbawa emosi misalnya. Kata-kata kotor berlompatan dari lisanmu dan membuatnya syok. Satu kesalahan itu dapat menghancurkan rasa hormatnya padamu dan sulit kembali lagi.