Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pertengkaran (pexels.com/Gustavo Fring)

Meski kalian tinggal serumah dengan anak, pertengkaran di hadapannya bukan berarti tak terhindarkan. Hanya diperlukan komitmen yang kuat untuk menjauhkan anak dari adu mulut kalian. Juga, kesadaran orangtua akan dampak pertengkaran itu untuk anak.

Kalian gak boleh berargumen bahwa pertengkaran hanya terjadi sesekali. Sesering atau sejarang apa pun itu terjadi, anak yang menyaksikannya akan tetap merasa sangat tidak nyaman. Yuk, belajar lagi untuk mengendalikan emosi di hadapan buah hati.

1. Sadarilah bahwa anak menyerap semua kemarahan kalian

ilustrasi pertengkaran (pexels.com/RODNAE Productions)

Anak itu seperti spons. Dia dengan mudah menyerap segala hal yang terjadi di sekitarnya. Tak terkecuali kemarahan orangtua yang luar biasa ketika bertengkar. Apa akibatnya?

Anak akan merasa tertekan dan cemas. Bahkan, anak bisa menjadi sama pemarahnya dengan orangtua. Ia makin sulit diatur dan tak jarang bersikap agresif pada teman-temannya. Konsentrasinya dalam belajar pun menurun.

2. Anak bisa terluka bila dirinya yang sedang diributkan

Editorial Team

Tonton lebih seru di