Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi anak memasak (unsplash.com/@anniespratt)
ilustrasi anak memasak (unsplash.com/@anniespratt)

Setiap orang memiliki hak dan kewajiban yang berbeda-beda. Baik orangtua maupun anak harus memastikan segala kewajiban tersebut dilakukan dengan baik. Anak-anak tentu memiliki kewajiban di rumah dan terkadang jenis kewajibannya bisa berbeda-beda bagi tiap keluarganya.

Beberapa contohnya adalah kewajiban anak untuk belajar, membatasi waktu dalam memainkan gadget, membersihkan kamar, dan masih banyak lagi. Orangtua dapat mengatur hal tersebut sesuai dengan kesepakatan bersama anak. Untuk membuat anak selalu melakukan kewajibannya dengan baik, maka orangtua dapat melakukan beberapa hal penting yang berikut ini.

1. Membiasakan anak melakukan kewajibannya sejak kecil

ilustrasi mengerjakan PR (unsplash.com/@anniespratt)

Hal yang pertama adalah dengan membiasakan mereka melakukan kebiasaan sejak kecil. Anak-anak tak akan dapat melakukannya dengan rutin apabila tidak dibiasakan sejak kecil.


Dengan melakukannya sejak kecil, maka anak secara otomatis terbiasa dengan hal tersebut. Anak-anak pun jadi secara sigap memenuhi kewajiban penting yang memang dimilikinya.

2. Menemani anak dalam melakukan aktivitasnya

ilustrasi mengawasi anak (pexels.com/@Gustavo_Fring)

Tidak semua aktivitas mungkin dapat secara nyaman anak lakukan sendiri. Dalam beberapa kesempatan terkadang orangtua juga perlu melakukan pembimbingan terhadap anak secara cermat.


Temani anak dalam melakukan kewajiban apabila dirasa anak sulit maksimal dalam mengerjakannya. Dengan menemani anak, maka nantinya anak akan lebih berhati-hati dalam bersikap dan melakukan kewajibannya.

3. Tidak serta merta memaksa anak

ilustrasi menasehati anak (pexels.com/@August-de-Richelieu)

Tidak ada orang yang suka apabila diperintah dengan cara dipaksa. Hal seperti ini tak hanya memberikan ketidaknyamanan, namun juga rasa kesal dan pemberontakan dari anak.


Orangtua harus secara cermat menemukan momen yang pas untuk mengingatkan anak soal melakukan kewajibannya. Jangan sampai memaksa mereka dan justru membuat kondisi moodnya menjadi semakin buruk.

4. Coba pahami dan cari solusi saat anak justru enggan melakukan kewajibannya

Foto hanya ilustrasi. (pexels.com/@PNW-Production)

Tidak di semua waktu justru anak dapat menurut secara mudah. Kadang-kadang ada saja momen dimana anak enggan melakukan kewajibannya sehingga lalai begitu saja.


Orangtua jangan langsung marah karena hal tersebut, namun coba lah memahaminya terlebih dahulu. Jika sudah mengetahui penyebabnya, maka cari lah solusi untuk mengatasi persoalan tersebut.

5. Memberi dukungan dan apresiasi penuh terhadap anak

ilustrasi mengapresiasi anak (pexels.com/@Andrea-Piacquadio)

Anak-anak memiliki kondisi hati yang terkadang sulit diprediksi dan juga mood yang terkesan tidak stabil. Orangtua harus peka terhadap segala situasi hati yang dimiliki anak.
Untuk menjaga kondisi moodnya, kamu dapat memberikan dukungan dan apresiasi tinggi pada anak. Cara tersebut dapat membantu anak mengatasi permasalahan moodnya dengan baik.

Kadang kala hal terpenting yang harus dipahami oleh orangtua adalah bagaimana caranya memahami anak dan mencarikan solusinya, alih-alih hanya menuntut anak soal kewajiban saja. Jangan sampai anak menjadi stres sebab rasa tak nyamannya. Ingat baik-baik, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team