Pernah bertemu balita yang cenderung soft spoken saat diajak komunikasi? Saat diajak bicara, dia akan menjawab dengan nada lembut, bukan teriakan. Saat kita bertanya, dia akan menanggapi sesuai dengan pertanyaan. Saat ingin menjelaskan sesuatu, dia akan menyapa dengan sopan dan bercerita tanpa asal.
Pasti kita akan sangat terkesan dengan balita tersebut. Bayi yang sudah mulai lancar bicara lantas bisa menunjukkan seni berkomunikasi yang sopan dan menyenangkan. Tentu, hampir semua orangtua menginginkan anaknya memiliki kelebihan tersebut. Terlebih, balita yang terlahir di era digital dan gempuran konten di media sosial. Tantangan besar bagi para otangtua agar anak-anak tetap memiliki good attitude.
Soft spoken atau bertutur kata lembut, kalem dan tenang adalah karakter yang bisa ditanamkan pada diri balita. Diharapkan, karakter tersebut tetap melekat hingga anak-anak dewasa. Bukan hanya tumbuh menjadi pribadi yang luwes dalam bergaul, mereka juga akan mudah diterima di berbagai kelompok masyarakat. Sebab, tipe orang yang bicara dengan sopan terkesan tidak dominan dan menghargai harmoni.
Tidak mustahil jika setiap balita berpotensi memiliki pesona seperti ini. Asal, setiap orangtua bisa menerapkan pola asuh dan pola didik yang seharusnya. Lantas, bagaimana tipsnya agar para orangtua di era sekarang bisa mendidik anak soft spoken sejak balita? Cari tahu caranya di bawah ini, ya!